Posted by : Slamet
Kamis, 07 Desember 2017
Ismail Haniyah (Aljazeera) |
Pengumuman Gedung Putih bahwa Amerika Serikat mendeklarasikan Yerusalem (Al Quds) sebagai ibu kota Israel memicu kemarahan dunia internasional. Hari ini, di sejumlah negara akan digelar demonstrasi menolak klaim Donald Trump itu.
Warga Inggris dikabarkan akan menggelar aksi demonstrasi di London. Tunisia juga akan menggelar aksi demonstrasi dalam skala besar. An Nahdlah dan gerakan Islam serta sejumlah kekuatan politik di Tunisia akan terjun untuk menyuarakan penolakan atas pengakuan sepihak Gedung Putih.
Di Indonesia, aksi dikabarkan akan digelar di sejumlah kota. Di antaranya Jakarta dan Surabaya.
Sumber Tarbiyah.net melaporkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur akan memusatkan aksinya di depan konsulat jenderal Amerika Serikat di Surabaya dengan ribuan massa.
Sementara itu, Hamas menegaskan Palestina akan mengobarkan intifadhah (perlawanan). Dalam pidato merespon deklarasi Amerika, Ismail Haniyah mengatakan, Palestina siap berjuang menghadapi penjajah.
Ia menegaskan, Al Quds adalah satu kesatuan. Tak boleh dibagi dengan Israel, apalagi menjadi ibu kota negara palsu tersebut.
“Saya tegaskan bahwa Palestina tak bisa dibagi, Palestina dan Al Quds milik kami, kami tidak mengakui legalitas penjajahan, tak ada eksistensi bagi Israel di bumi Palestina, sehingga ia tak bisa memiliki ibu kota,” tandasnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]