Posted by : Slamet
Jumat, 03 Januari 2020
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj (NU Kuala Lumpur) |
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengungkapkan mengapa dirinya akhir-akhir ini melontarkan kritik keras kepada pemerintah. Menurutnya, bukan berarti NU oposisi namun hal itu lantaran ormas Islam yang dipimpinnya itu melakukan advokasi untuk membela rakyat.
“NU bukan oposisi tapi advokasi,” terang Kyai Said.
Doktor lulusan Universitas Ummul Quro Makkah itu juga menyampaikan kekecewaannya. Ia menilai NU hanya dijadikan ‘alat dorong’ pada pemilu. Setelah pemilu selesai, NU dan santri lalu ditinggal.
“Bukan hanya santri, tapi rakyat hanya di manfaatkan suaranya ketika pilihan umum,” kata Said Aqil, Jumat (3/1/2020).
Baca juga: Said Aqil: Bukan Hanya NU, Rakyat Juga Ditinggal Setelah Pemilu
“Pilkada, pilgub dan pilpres, setelah itu rakyat di tinggal. Jadi bukan hanya NU,” tandasnya seperti dikutip Rakyat Merdeka Online.
Said juga melontarkan kritikan soal ketimpangan ekonomi.
“Silahkan undang investasi, namun kurangi ketimpangan,” kata Said.
Ia menilai masalah ketimpangan sosial menjadi penyakit turun temurun yang diwariskan kolonialisme. Karenanya, ia menyarankan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dengan proteksi serta pembangunan yang produktif.
“Jangan yang kaya semakin kaya yang miskin semakin terpuruk, perkuat basis sosial melalui proteksi dan pembangunan jaring pengaman sosial yang produktif dan terarah," tukasnya seperti dikutip Warta Ekonomi. [Ibnu K/Tarbiyah]