Posted by : Slamet
Rabu, 01 Januari 2020
ilustrasi (radiosanfae) |
Setiap hari Senin dan Kamis, amal-amal manusia dihadapkan pada Allah. Lalu Allah pun mengampuni seluruh hamba-Nya yang beriman. Namun ada orang yang ditangguhkan amalnya dan belum diampuni.
Betapa beruntungnya menjadi mukmin. Ia mendapat ampunan dari Allah yang Maha Pengampun. Apalagi dosa-dosa kecil yang tak disengaja. Semua diampuni-Nya.
Lalu siapa yang ditangguhkan amalnya dan belum diampuni saat mukmin yang lain telah diampuni di hari ini?
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lebih sering pada hari Senin dan Kamis. Lalu ada sahabat yang bertanya tentang hal itu.
Maka Rasulullah shallallahu ‘ailihi wasallam menjawab:
إِنَّ الأَعْمَالَ تُعْرَضُ كُلَّ يَوْمِ اثْنَيْنِ وَخَمِيسٍ فَيَغْفِرُ اللَّهُ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ إِلاَّ الْمُتَهَاجِرَيْنِ فَيَقُولُ أَخِّرْهُمَا
“Sesungguhnya seluruh amal akan dipersembahkan pada setiap hari Senin dan hari Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap orang mukmin kecuali orang yang bermusuhan. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah amal kedua orang itu.’” (HR. Ahmad; shahih)
Inilah mereka. Yakni dua orang yang bermusuhan. Padahal sama-sama mukmin. Padahal sama-sama beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sungguh tak pantas dua orang mukmin saling berselisih dan bermusuhan. Sedangkan mereka adalah saudara yang ikatan persaudaraannya lebih kuat dari saudara kandung.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujurat: 10)
Kata ikhwah (إخوة) merupakan bentuk jamak dari kata akh (أخ), yang artinya saudara. Kata ikhwah biasanya digunakan untuk persaudaraan sekandung, sedangkan kata ikhwan (إخوان) yang juga bentuk jamak dari kata akh, untuk persaudaraan yang tidak sekandung. Seakan-akan Surat Al Hujurat ayat 10 ini menjelaskan bahwa persaudaraan kaum mukminin lebih kuat daripada ikatan darah saudara kandung.
Maka hadits riwayat Imam Ahmad ini, selain menjelaskan keutamaan Puasa Senin Kamis, ia juga mengingatkan kita. Jangan membenci sesama mukmin. Jangan musuhi orang beriman. Kecuali jika engkau ingin amalmu ditangguhkan-Nya dan ampunan untukmu ditunda. [Muchlisin BK/Tarbiyah]