Posted by : Slamet
Jumat, 10 Januari 2020
Mahfud MD (CNN Indonesia) |
Menko Polhukam Mahfud MD geram mendengar dugaan kasus korupsi terbaru yang tak kalah fantastis dari kasus Jiwasraya. Tak hanya nilainya yang di atas Rp 10 triliun, namun juga karena korbannya adalah orang kecil.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
"Asabri itu punya orang kecil. Itu punya prajurit. Polisi, tentara yang pensiun-pensiun yang pangkatnya kecil. Itu kan banyak yang nggak punya rumah, nggak bisa keluar," lanjutnya seperti dikutip Detik.
Karena menyangkut hajat hidup orang banyak, Mahfud akan melakukan serangkaian langkah strategis.
"Karena itu milik negara, Asabri itu yayasan milik negara, dan jumlahnya besar, dalam waktu tidak lama saya akan mengundang Bu Sri Mulyani sebagai penyedia dana dari negara dan Pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN karena itu masuk BUMN Asabri itu," tandasnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan tidak boleh toleran terhadap korupsi. Apalagi dana tersebut merupakan hak prajurit yang bekerja mati-matian.
Jika indikasinya kuat, Mahfud sendiri yang akan mengantarkan ke aparat hukum. Ia mengaku tidak peduli apakah ada unsur militer yang terlibat.
"Mari kita giring proses hukum ini supaya diungkap. Nggak usah berspekulasi si A terlibat, ini dari Istana. Ndak ada itu. Pokoknya Presiden sudah memerintahkan gebuki semua yang korupsi itu, jangan ditutup-tutupi, yakinlah. Jadi kalau orang yang selalu curiga ini terlibat, ini terlibat, kasih ke saya. Saya nanti yang antarkan ke KPK atau ke kejaksaan," pungkas Mahfud. [Ibnu K/Tarbiyah]