Posted by : Slamet
Senin, 02 Juli 2018
Deklarasi Relawan #2019GantiPresiden di depan Markobar masih menjadi bahan perbincangan. Kali ini Goenawan Mohamad mengomentarinya.
Namun, komentar pendiri Majalah Tempo itu di-skak mat oleh pendiri Indonesia Tanpa JIL (ITJ) Akmal Sjafril.
Goenawan Mohamad menyebut acara itu sebagai “mendemo restoran martabak.”
“Mendemo restoran martabak (hanya karena milik sah Gibran @jokowi) adalah praktek politik yang tak pantas. Yang bagus: ditanggapi dgn humor, bukan marah,” kata Goenawan Mohamad melalui akun Twitter pribadinya, @gm_gm, Senin (2/7/2018).
Mendemo restoran martabak (hanya karena milik sah Gibran @jokowi) adalah praktek politik yang tak pantas. Yang bagus: ditanggapi dgn humor, bukan marah. pic.twitter.com/YBD5ROk2TV— goenawan mohamad (@gm_gm) 2 Juli 2018
Menyebut acara deklarasi relawan #2019GantiPresiden sebagai aksi mendemo Markobar –restoran martabak milik Gibran anak Jokowi- dinilai kesalahan fatal oleh Akmal Sjafril.
“Sekelas GM ya cuma segini aja. Deklarasi relawan #2019GantiPresiden dibilang mendemo Markobar. Mendemo, kok membelakangi? Ya maklumi aja. GM jadi begini sejak....kapan ya? 😁” kata Akmal melalui akun Twitter pribadinya, @malakmalakmal, Selasa (3/7/2018).
Sekelas GM ya cuma segini aja. Deklarasi relawan #2019GantiPresiden dibilang mendemo Markobar. Mendemo, kok membelakangi? Ya maklumi aja. GM jadi begini sejak....kapan ya? 😁 https://t.co/QLvJ5D2ilv— Akmal Sjafril (@malakmalakmal) 3 Juli 2018
Sejumlah pengguna Twitter pun menyindir Goenawan Mohamad.
“@gm_gm dulu Sekolah SD inpres mana?” kata @padangsidimpua1. [Ibnu K/Tarbiyah.net]