Posted by : Slamet
Sabtu, 28 Juli 2018
Ijtima ulama dan tokoh nasional (voa-islam) |
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menilai saat ini bukan waktu yang tepat bagi Agus Harimurti Yudhono (AHY) untuk menjadi Capres atau Cawapres.
Karenanya Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ayah dari AHY, tidak memaksakannya untuk maju dalam Pilpres 2019.
"Saya punya keyakinan karena Pak SBY sebagai orang tua dan sebagai ketua umum, beliau akan cermat melihat sikon dan bisa menyusun strategi ke depan, kapan waktunya AHY akan dicalonkan," kata Yusuf di sela acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Sabtu (28/7/2018), seperti dikutip Kumparan.
Yusuf meminta SBY untuk belajar dari Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu. AHY, menurutnya, masih berada di bawah Anies Baswedan. Nama Gubernur DKI Jakarta itu merupakan salah satu figur yang direkomendasikan dalam forum ijtima ulama dan tokoh nasional ini.
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional digelar di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, pada tanggal 27-29 Juli 2018. Acara ini merupakan kegiatan yang digagas sebagai acara puncak dari perjuangan umat terkait berbagai aspek yang diwakili GNPF Ulama.
Di antara ulama dan tokoh nasional yang hadir adalah KH Maksum Bondowoso, KH Didin Hafidhuddin, Muhammad Idrus Ramli (Gus Idrus), KH Nonop Hanafi, Ustadz Zaitun Rasmin, Prabowo Subianto, Salim Segaf Al-Jufri, Muhammad Sohibul Iman, Zulkifli Hasan, Yusri Ihza Mahendra dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [Ibnu K/Tarbiyah]