Posted by : Slamet
Rabu, 25 Juli 2018
Ustadz Abdul Somad (Youtube) |
Jangan pernah menzalimi ulama. Luhuumul ‘ulamaa-i masmuumah, daging ulama itu beracun.
Apa artinya? Bukankah memakan daging beracun itu mematikan? Demikian pula mencela dan menzalimi ulama akan berakibat buruk. Bukan hanya di akhirat, sering kali akibat buruk itu juga menimpa di dunia.
Ustadz Abdul Somad mengisahkan, beliau pernah makan di sebuah rumah makan, sendirian. Tiba-tiba datang mobil besar, lalu keluarlah dari sana orang-orang besar.
“Minggir, minggir” kata sang pengawal.
Ustadz Abdul Somad yang tadinya makan dengan santai dan nyaman, diusir. Ustadz Abdul Somad tidak sampai mendoakan buruk untuk mereka. Namun tentu saja sebagai manusia biasa ia merasa kenyamanannya direnggut. Apa salahnya? Mengapa ia diusir padahal ia juga sama-sama membayar di rumah makan itu.
Tapi begitulah orang-orang yang sok berkuasa. Apalagi memiliki banyak anak buah. Maunya menang sendiri. Mengusir dan menzalimin orang lain, bahkan ulama pun diusir.
Beberapa waktu kemudian, Ustadz Abdul Somad diundang ceramah ke penjara. Betapa tertegunnya beliau saat melihat salah satu narapidana yang mengikuti pengajiannya adalah orang yang dulu mengusirnya. Ia yang dulu merasa berkuasa kini hanya pakai kaos oblong, duduk di lantai yang dingin.
“Maka yang hari ini berkuasa, jangan sombong,” pesan Ustadz Abdul Somad. “Fir’aun pernah ke puncak kekuasaan, tapi hari ini apa yang terjadi. Fir’aun yang dulu menyembelih anak-anak kecil, hari ini Fir’aun ditertawakan anak-anak kecil.” [Ibnu K/Tarbiyah.net]