Posted by : Slamet
Kamis, 26 Juli 2018
Setiap dolar mengalami kenaikan terhadap rupiah, pemerintah akan mendapatkan tambahan penerimaan. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Ia memastikan setiap rupiah mengalami perlemahan sebesar Rp 100 dari asumsi kurs dalam APBN 2018, pemerintah mendapatkan tambahan penerimaan sebanyak Rp1,7 triliun.
"Setiap dolar mengalami kenaikan, kita masih surplus. Pos pendapatan lebih besar dari belanjanya. Untuk Rp 100 depresiasi, kita mendapatkan Rp1,7 triliun net," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/7/2018), seperti dikutip Republika.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menyebutkan bahwa setiap harga minyak mentah (ICP) naik US$ 1 per barel pun berdampak positif terhadap penerimaan negara.
"Kalau untuk ICP setiap naik US$ 1 maka ada Rp 660 miliar," terangnya.
Lebih jauh ia menambahkan, rata-rata pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga akhir semester I-2018 adalah sebesar Rp 13.746 atau melemah dari asumsi yang ditetapkan sebesar Rp 13.400.
Sri Mulyani juga memastikan realisasi APBN hingga akhir tahun 2018 masih terjaga dan tidak perlu pengajuan pembahasan RAPBN-Perubahan. Pasalnya postur fiskal 2018 masih terkelola dengan baik.
Namun ia mengaku pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan lembaga lainnya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. [Ibnu K/Tarbiyah]