Posted by : Slamet
Sabtu, 06 Agustus 2016
Seorang wanita peneliti asal Belanda, Christien Meindertsma penasaran dengan informasi yang menyatakan bahwa tidak ada satu pun organ babi yang dibuang. Seluruh organ babi digunakan untuk makanan dan berbagai produk yang kemudian disebar ke seluruh dunia.
Maka, ia pun melakukan penelitian selama 3 tahun untuk mengikuti babi dari mulai dipotong sampai menghasilkan 185 produk yang mengepung kita. Kebetulan, di Belanda ada 12 juta ekor babi. Sepertiganya dikonsumsi oleh warga Belanda sendiri, sedangkan dua per tiganya diekspor ke negara lain terutama Inggris dan Jerman.
Mungkin Anda akan terkejut, ternyata babi tidak hanya dimakan oleh orang-orang Barat dan non muslim. Dagingnya memang di makan, namun organ lain mulai tulang hingga bulu, semuanya dimanfaatkan untuk beragai produk.
“Para peternak babi tidak tahu babinya menghasilkan produk apa saja. Konsumen seperti kita juga tidak tahu,” tuturnya.
Meindertsma kemudian membeberkan 185 produk yang terbuat dari babi itu dalam bukunya. Ketekunannya melakukan penelitian dan membukukannya itu membuatnya meraih penghargaan Index Award.
“Kita mungkin akan terkejut karena sejak pagi kita telah berinteraksi dengan babi.”
Di dalam sabun, ada asam lemak yang dibuat dari rebusan lemak tulang babi yang digunakan sebagai bahan pengeras dan memberikan efek warna seperti mutiara. Sampo, kondisioner, lotion, hingga pasta gigi.
Roti yang biasa dipakai sarapan orang Eropa juga mengandung babi. Yakni protein bulu babi yang digunakan untuk menjadikan roti bisa mengembang. Pada puding, cake, dan beragam kue juga ada unsur babi berupa gelatin untuk membuat tekstur makanan itu tampak bagus.
Cat dan kuas cat juga mengandung babi. Bulu babi dijadikan membuat kuas karena kuat.
Bir yang keruh setelah melalui beragam proses pembuatan juga mengandung babi untuk membuatnya menjadi lebih jernih. Anggur juga.
Sedangkan rokok, di perusahaan yang diteliti oleh Meindertsma, filternya mengandung hemoglobin babi.
Maka, ia pun melakukan penelitian selama 3 tahun untuk mengikuti babi dari mulai dipotong sampai menghasilkan 185 produk yang mengepung kita. Kebetulan, di Belanda ada 12 juta ekor babi. Sepertiganya dikonsumsi oleh warga Belanda sendiri, sedangkan dua per tiganya diekspor ke negara lain terutama Inggris dan Jerman.
Mungkin Anda akan terkejut, ternyata babi tidak hanya dimakan oleh orang-orang Barat dan non muslim. Dagingnya memang di makan, namun organ lain mulai tulang hingga bulu, semuanya dimanfaatkan untuk beragai produk.
“Para peternak babi tidak tahu babinya menghasilkan produk apa saja. Konsumen seperti kita juga tidak tahu,” tuturnya.
Meindertsma kemudian membeberkan 185 produk yang terbuat dari babi itu dalam bukunya. Ketekunannya melakukan penelitian dan membukukannya itu membuatnya meraih penghargaan Index Award.
“Kita mungkin akan terkejut karena sejak pagi kita telah berinteraksi dengan babi.”
Di dalam sabun, ada asam lemak yang dibuat dari rebusan lemak tulang babi yang digunakan sebagai bahan pengeras dan memberikan efek warna seperti mutiara. Sampo, kondisioner, lotion, hingga pasta gigi.
Roti yang biasa dipakai sarapan orang Eropa juga mengandung babi. Yakni protein bulu babi yang digunakan untuk menjadikan roti bisa mengembang. Pada puding, cake, dan beragam kue juga ada unsur babi berupa gelatin untuk membuat tekstur makanan itu tampak bagus.
Cat dan kuas cat juga mengandung babi. Bulu babi dijadikan membuat kuas karena kuat.
Bir yang keruh setelah melalui beragam proses pembuatan juga mengandung babi untuk membuatnya menjadi lebih jernih. Anggur juga.
Sedangkan rokok, di perusahaan yang diteliti oleh Meindertsma, filternya mengandung hemoglobin babi.