Archive for November 2017

[Video] Mars Reuni Akbar Alumni 212 dan Orasi Habib Rizieq yang Menggetarkan

Mars 212 - Reuni Akbar Alumni 212




Maulid Agung dan Reuni Akbar Alumni 212 diprediksi akan tembus jutaan orang peserta. Dari berbagai daerah, dilaporkan terjadi pergerakan massa umat Islam yang bersiap-siap menuju DKI Jakarta.

Misalnya, dari Surabaya. Menurut informasi yang beredar, ada beberapa titik pemberangkatan alumni 212. Di antaranya dari Masjid Al Falah Surabaya. Demikian pula dari sejumlah kota lain di Jawa Timur.

Berikut ini nasyid 212 yang disebut-sebut akan menjadi Mars Reuni Akbar Alumni 212.

Mars 212

Kami barisan mujahid 212
Akan selalu tetap
Mengawal fatwa ulama.

Meski pahit
meski manis
Akan kuhadapi
Kami akan selalu
Tetap membela agama

Reff:
Marilah kita rapatkan barisan
Demi membela agama.

Marilah kita
satukan tujuan
Demi menjaga Ulama






Mujahid 212
Siap berkorban
Membela agama

Mujahid 212
Siap terdepan
Membela Negara

Kami di sini tegar
Hilang rasa gemetar
Demi membela agama

Kami di sini tegar
Hilang rasa gemetar
Demi menjaga ulama.








Menggetarkan! Orasi Habib Rizieq, Pemanasan Jelang Reuni Akbar Alumni 212

Video pemanasan Reuni Akbar Alumni 212




Alumni 212 akan menggelar Reuni Akbar Alumni 212 pada Sabtu, 2 Desember 2018. Acara yang digelar di Monas ini diprediksi akan diikuti satu juta orang.

Renuni Alumni 212 akan dimulai dengan agenda sholat Subuh berjamaah, dzikir, tausiyah, serta konsolidasi dan doa untuk negeri.

Aksi yang juga merupakan acara Maulid Agung itu rencananya akan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan ulama. Di antaranya adalah Ustadz Bachtiar Nasir, Aa Gym, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Zaitun Rasmin, Amien Rais, Didin Hafidhuddin dan Ustadz Abdul Somad. Habib Rizieq juga direncanakan memberikan tausiyah pada acara tersebut.

Menjelang Reuni, beredar video cuplikan Aksi 212 dan tausiyah tentang indahnya persatuan. Dalam tausiyahnya, Habib Rizieq menyebut Aksi 411 dan Aksi 212 merupakan anugerah Allah untuk menyatukan umat.

Dalam Aksi 212, misalnya, sholat Jumatnya adzan dua kali, namun tidak ada Muhammadiyah yang protes. Setelah sholat Jumat tidak dzikir berjamaah, NU juga tidak protes. Sewaktu qunut nazilah, imam membaca doa rabithah yang biasa dibaca kalangan Tarbiyah, NU dan Muhammadiyah juga tidak protes.







Video Maulid Nabi Ini Tampilkan Gambar Rasulullah? Ini Klarifikasinya

Video adegan di Thaif
Video adegan di Thaif




Menjelang Maulid Nabi, banyak video beredar di media sosial. Salah satunya video renungan tentang kasih sayang Rasulullah kepada umatnya yang diunggah oleh fan page Ummi Liha.

Namun, netizen yang menonton video itu menemukan gambar yang mengundang tanda tanya. Ia pun menanyakan apakah gambar yang dimaksud dalam salah satu adegan di video itu dimaksudkan gambar Rasulullah?

“Itu ilustrasinya ketika Rasulullah dilempar batu?? Bukankah membuat ilustrasi Rasulullah itu tidak diperbolehkan???” tanya Fitrianne mengomentari video tersebut.

“Itu ilustrasi pembantu Rasulullah,” jawab Ummi Liha.

Mendapat jawaban itu, Fitrianne pun lega. “Owwwh,” tulisnya menanggapi jawaban itu.

Dalam video berdurasi 1 menit 40 detik itu, memang ada adegan seorang pria berjubah terkena lemparan batu. Pria itu pun kelihatan wajahnya.






Namun jika diperhatikan dengan seksama, ternyata pria itu bukan sasaran utama pelemparan batu penduduk Thaif. Ketika anak-anak Thaif melempari batu, ia menerobos anak-anak itu dari belakang kemudian berusaha menghalangi mereka. Namun, anak-anak dan penduduk Thaif terus melempari batu hingga dirinya pun ikut menjadi sasaran.

Siapakah pria berjubah yang terlihat wajahnya itu? Rupanya ia adalah ilustrasi pembantu Rasulullah Zaid bin Haritsah yang saat itu masih menjadi budak beliau dan di kemudian hari dimerdekakannya. Cuplikan adegan itu diambil dari Film Ar Risalah.

Bagi yang penasaran dengan video tersebut, ini videonya:








[Video] Kisah Paling Mengharukan; Balasan Rasulullah Saat Dilempari Batu

balasan Rasulullah saat dilempari batu




Salah satu kisah Rasulullah paling mengharukan adalah ketika beliau diusir dan dilempari batu oleh penduduk Thaif. Padahal waktu itu, beliau yang sedang berduka karena wafatnya paman sang pembela Abu Thalib dan istri tercinta Khadijah radhiyallahu ‘anha serta permusuhan sengit kafir Quraisy sepeninggal mereka berdua.

Malaikat sampai geram melihat perlakuan penduduk Thaif kepada beliau. Malaikat penjaga gunung pun menawarkan bantuan untuk menimpakan dua gunung ke Thaif.

“Wahai Rasulullah, jika engkau mau, kutimpakan dua gunung ini kepada mereka!”

Apa jawaban Rasulullah? “Jangan. Justru aku mengharapkan agar keturunan mereka beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.”






Sungguh akhlakmu sangat agung yaa Rasulullah. Engkau sangat belas kasih kepada umatmu.

Jika kami bukan umatmu, mungkin sudah diazab karena banyak maksiat. Mungkin sudah dihancurkan karena banyak dosa dan kedurhakaan.

Yaa Rasulullah... shalawat dan salam untukmu. Sungguh kami rindu padamu.

Berikut ini videonya:








Memuliakan Guru di Zaman Now

Guru menangis
Guru sedang menangis (dok. Merdeka.com)




Ketika Rasulullah duduk di majelis, para sahabat diam. Nggak ada yang bicara sendiri. “Seakan-akan di atas kepala kami ada burung,” kata Abu Sa’id al Khudri.

Ibnu Abbas pernah menuntun tali kendaraan Zaid bin Tsabit. Padahal Ibnu Abbas ini adalah sahabat ahli tafsir. Ia mengatakan, “Seperti inilah kami diperintahkan untuk memperlakukan ulama kami.”

Teman-teman, mari kita hormati dan muliakan guru kita. Kalau beliau mengajar, dengarkan, perhatikan. Agar kita mendapat berkah ilmunya. Jangan bicara sendiri. Jangan main sendiri.

Kalau ketemu beliau di jalan, ucapkan salam terlebih dulu. Jika beliau duduk atau jalan sedangkan kita naik sepeda, turun. Kalaupun nggak bisa turun, minimal memberi isyarat menghormati beliau.

Jangan lupa, doakan guru kita. Sebab ilmunya luar biasa bermanfaat untuk hidup kita. Dunia akhirat. Tanpa guru, entah apa jadinya hidup kita. [Sumber: Ummi Liha]








Tidak Mau Menikahkan Anak karena Kakaknya Belum Menikah, Bagaimana Hukumnya?

melamar
ilustrasi (bride.com)




Seorang pemuda mengeluh. Ia menyukai seorang gadis dan melamarnya. Namun, oleh orang tua gadis itu, ia ditolak. Alasannya, kakak gadis itu belum menikah.

Ia pun bertanya kepada Ustadz Abdul Somad masalah tersebut.

Ustadz Abdul Somad lantas memberikan nasehat kepada seluruh orang tua agar tidak menghalangi pernikahan ketika ada pemuda shalih yang melamar anaknya, dengan alasan kakaknya belum menikah.

Jika alasan orang tua tidak menikahkan anaknya dengan alasan akan ada bahaya atau musibah yang menimpa karena si kakak belum menikah, hal itu termasuk tahayul yang tidak dibenarkan dalam Islam.

Umat Islam harus meyakini bahwa hanya Allah yang kuasa memberikan manfaat dan madharat. Hanya Allah yang kuasa menimpakan bahaya atau musibah kepada seseorang.

Ia juga menyarankan agar orang tua mengkomunikasikan yang baik dengan si kakak.

“Anakku, ini adikmu kebetulah jodohnya datang duluan. Menikah. Mudah-mudahan tak lama setelah ini datang pula jodohmu.” [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Akhirnya Komik yang Menyinggung Umat Islam Dihapus dari Akun Twitter Gus Ipul

Komik Twitter Gus Ipul
Komik karya Muhamad Najib yang kini sudah dihapus dari akun Twitter Gus Ipul




Media sosial dikejutkan dengan beredarnya komik melalui akun Twitter Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Pasalnya, komik bergambar pria berjenggot yang bertanya “agamu apa?” saat melihat korban kebakaran itu dinilai provokatif dan menyinggung umat Islam.

Padahal, di lapangan, tidak didapati hal aneh seperti itu. Umat Islam ketika melihat ada orang lain yang tertimpa musibah, mereka biasa segera menolong tanpa menanyakan agama. Hal itu ditegaskan oleh banyak netizen, termasuk Ketua RT.

Berikut ini kutipan pernyataan Ketua RT 07 RW 06 Grand Permata Mustika Jaya Kota Bekasi, Erwyn Kurniawan:

Fakta di lapangan tidak seperti yang ada di komik ini. Saya kebetulan menjadi Ketua RT. Ada sekitar 130 KK yang tersebar di enam gang. Agamanya beragam: Islam, Kristen, hingga Hindu.

Ada seorang habib yang jadi warga saya dan ada juga orang-orang HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Sangat beragam. Perlu diketahui, tempat saya ini adalah hotspot dari tragedi berdarah antara FPI dan HKBP di Ciketing Asem pada 2011 lalu. Peristiwa itu tak hanya menasional tapi juga mendunia dengan berita-berita yang menyudutkan Islam.

Sebagai Ketua RT, saya tak seperti yang digambarkan dalam komik tersebut. Ada orang HKBP sakit, saya kunjungi dan berikan bantuan. Saya tak pernah berkata," Ibu, karena agama ibu Kristen Protestan, maka saya tak mau membantu dan memberikan dana sosial RT."







Ada warga beragama Katholik yang anaknya wafat. Bersama warga lainnya saya memasang tenda, mengambil kursi dan lainnya. Bahkan saya antar hingga ke pemakaman Nasrani untuk memakamkan sang anak. Dan saya tak pernah berkata,"Pak, mohon maaf saya tak bantu karena agama bapak Kristen Katholik.

Orang-orang non muslim saya libatkan dalam kepengurusan. Ada yang menjadi Bendahara, namanya Fidelis Lengkong, asal Manado. Ada yang menjadi Ketua Gang, namanya Yudi dari Yogjakarta. Ada pula Swondo Hutasoit, orang HKBP.

Ketika mereka mengajukan permohonan untuk acara doa bersama jamaatnya di rumah, saya berikan izin dengan rambu-rambu yang disepakati, seperti tidak boleh larut malam, suaranya terlalu keras, atau acaranya tidak boleh pas saat waktu sholat. Dan mereka mematuhinya.

Saya terpaksa menyampaikan ini, bukan untuk riya, tapi karena sudah tak tahan menyaksikan serangan keji ke tubuh umat. Kartun itu sungguh pejoratif, tendensius dan tak bisa dimaafkan.

Saya yakin, mereka yang non muslim juga pasti ada yang risau dengan kondisi ini. Selama ini kita hidup harmonis, tapi dua tahun terakhir kita diadu domba secara massif, sistematis dan struktural.

Berhentilah menginjak-injak umat Islam. Cukuplah Ahok, Sang Penista Agama menjadi pelajaran. Jika tidak, bisa jadi akan ada aksi yang jauh lebih dahsyat dari 212 dan saya memastikan diri akan hadir di dalamnya.


Komik di twitter Gus Ipul
Hasil screenshoot netizen sebelum komik dihapus
Alhamdulillah, setelah banyak protes dari netizen, akhirnya komik tersebut dihapus dari akun Twitter Gus Ipul, yang kini menjadi Calon Gubernur Jawa Timur diusung oleh PDIP dan PKB. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Mendapati Ini di Masjidil Haram, Syaikh Sudais Menangis dan Minta Jamaah Bertaubat

Syaikh Sudais
Syaikh Abdurrahman As Sudais (haramain.info)




Usai shalat berjamaah, Syaikh Adurrahman as Sudais memandangi para jamaah. Matanya basah. Lalu, Imam Masjidil Haram ini mengucapkan kalimat yang membuat sejumlah jamaah tersentak. Sebagian ikut menangis.

“Di rumah, aku tidak pernah mendengar suara musik. Tapi hari ini, justru aku mendengar musik di rumah Allah…” kata Syaikh Sudais sembari menangis.

Rupanya, tadi ketika shalat jamaah berlangsung, terdengar musik dari HP salah seorang jamaah. Entah karena kebiasaan atau terlupa mematikannya.

Tausiyah Syaikh Sudais sebenarnya tidak hanya menyentak jamaah shalat di Masjidil Haram waktu itu, namun juga mengingatkan kita semua. Bukankah kadang kita dapati hal yang sama? Di rumah Allah, terdengar musik dari HP yang tidak dimatikan.






Mari kita bandingkan. Bukankah tidak ada seorangpun pemain bola yang membawa HP ke lapangan saat pertandingan? Bukankah tidak ada seorang pesilat pun yang membawa HP saat berlaga? Bukankah tidak ada seorang pun pembalap yang membawa HP saat beradu cepat MotoGP?

Mengapa? Sebab mereka semua fokus.

Lalu mengapa kita membawa HP ke masjid? Bukankah masjid lebih mulia daripada lapangan bola dan segala bentuk arena?

Lebih parah lagi ketika HP itu dibawa ke masjid dan tidak dimatikan, tidak juga dibisukan (silent). Sementara HP kita sewaktu-waktu bisa berbunyi ketika ada panggilan masuk, ketika ada pesan masuk, notifikasi dan sebagainya.

Kalaupun terpaksa membawa HP, pastikan HP kita silent atau off sewaktu berada di dalam masjid, terutama saat shalat sedang berlangsung. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Kalah Debat, Tokoh Anti-Islam Ini Melarikan Diri dari Forum

kalah debat




Seorang tokoh anti-Islam yang juga pegiat organisasi anti-Islam harus menanggung malu. Ia kalah debat hingga emosi. Juri yang obyektif serta audien rasional yang tidak mendukungnya semakin membuatnya naik pitam. Akhirnya, ia pun keluar dari ruangan dengan disoraki audien.

Semula, saat gilirannya bicara, ia langsung melancarkan berbagai tuduhan terhadap Islam.

“Islam adalah doktrin despolitik, teokratik yang menindas pengikutnya,” tandasnya.

Ia juga menuduh syariah dengan berbagai tuduhan.

“Syariah itu memecah belah dan merendahkan status Non Muslim,” lanjutnya sembari mengatakan bahwa non muslim dipanggil kafir dan tidak mempunyai hak sebagaimana muslim.

“Ini semua ada dalam teks Al Quran dan hadits. Non muslim berstatus rendah,” ucapnya.

Setelah itu, tiba giliran Abdullah Andalusi untuk bicara. Dalam 10 menit, pemuda muslim ini mematahkan seluruh tuduhan tokoh anti-Islam tersebut.






Mulai dari tuduhan Islam menindas pengikutnya hingga tuduhan terhadap syariah.

“Islam tak memberi hak pada non muslim? Mari kita lihat teks (dalil),” ujarnya sembari melanjutkan dengan mengutip terjemah hadits:

“Siapa yang menindas non Muslim dalam perjanjian (kafir dzimmi) yang hidup dalam negara Islam atau memaksanya melakukan sesuatu yang tak mampu dilakukan, atau mempermalukannya, atau mengambil haknya, aku akan menetangnya pada hari kiamat.”

Ia juga menjelaskan bahwa dalam perang sekalipun Rasulullah melarang membunuh rahib-rahib, wanita dan anak-anak.

Rupanya jawaban demi jawaban Abdullah Andalusi membuat tokoh anti-Islam itu emosi. Beberapa kali ia menginterupsi tapi tidak diizinkan juri karena bukan gilirannya. Akhirnya, ia pergi dari forum itu dengan rasa malu, apalagi ditepuki oleh audien.








Habib Rizieq Akan Tausiyah di Reuni Akbar 212

Habib Rizieq
Habib Rizieq di Aksi 212 (Bintang.com)




Reuni Akbar 212 akan digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Sabtu (2/12/2017). Ketua Dewan Pembina GNPF Habib Rizieq Shihab dijadwalkan akan memberikan tausiyah di acara tersebut.

Reuni Akbar 212 akan diawali dengan shalat Subuh berjamaah. Acara diperkirakan usai pada pukul 11:00 WIB.

Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Sobri Lubis mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah Habib Rizieq pulang ke tanah air dan hadir di acara tersebut. Tapi yang jelas akan memberikan tausiyah atau sambutan.

"Saya belum bisa memastikan, tapi yang jelas akan memberikan tausiyah atau sambutan, Insya Allah ada dari Habib Rizieq," kata KH Sobri di Gedung MUI, Rabu (22/11/2017) seperti dikutip Republika.

Reuni akbar 212 diharapkan bisa menumbuhkan kembali tekad mencintai dan komitmen bersama untuk tidak saling menyerang dan tidak saling menghina agama. Dicontohkan, apa yang dilakukan oleh Victor dan Ahok merupakan perbuatan menghina. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Makin Banyak yang Selfie, Arab Saudi Larang Foto di Masjidil Haram dan Nabawi

Selfie di kabah
Selfie di kabah (Telegraph.co.uk)




Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah mengeluarkan edaran tentang larangan mengambil gambar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan alat apapun.

Surat edaran yang ditujukan kepada seluruh negara pengirim jamaah haji dan umrah itu dibenarkan oleh Kepala Bira Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag Mastuki.

“Larangan ini akan kami follow up dengan sosialisasi ke Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), asosiasi umrah, serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) agar diperhatikan dan menjadi materi yang disampaikan ke jemaah sebelum keberangkatan ke Saudi,” terang Mastuki, di Jakarta, Rabu (22/11/2017), seperti dikutip Republika.

Menurut Mastuki, sebenarnya larangan pengambilan gambar itu sebenarnya sudah ada sejak lama. Karena saat ini semakin banyak jamaah yang mengambil gambar dan selfie, larangan itu pun diterbitkan kembali.

Banyaknya jamaah yang selfie, menurutnya, sering mengganggu kekhusyu’an ibadah jamaah lainnya. Apalagi jika selfienya sangat dekat dengan Ka’bah.

Kemenag pun telah lama mensosialisasikan adanya larangan tersebut bersama sosialisasi lainnya seperti larangan membawa rokok, dan lain-lain. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Nggak Takut Ditangkap? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad (Youtube)




Nama Ustadz Abdul Somad semakin meroket. Serangan bertubi-tubi dari tokoh liberal justru membuatnya semakin terkenal.

Seperti diberitakan sebelumnya, baru-baru ini, sejumlah tokoh liberal menyerang Ustadz Abdul Somad. Di antaranya:
Ade Armando: Ustadz Abdul Somad Bikin Citra Islam Buruk
Zuhairi Misrawi: Kelebihan Ustadz Abdul Somad Cuman Bisa Melucu

Tak bisa dipungkiri, dai yang gigih mengajak masyarakat bersyariah kerap diserang, terlebih ketika ada celah. Bahkan, terkadang dikriminalisasi. Hal itu disadari oleh jamaah Ustadz Abdul Somad sehingga muncul pertanyaan apakah Ustadz Abdul Somad tidak takut ditangkap.

“Ustadz apa nggak takut nanti kalau ditangkap?” tanya seorang jamaah melalui pertanyaan tertulis yang dibaca oleh Ustadz Abdul Somad.

Begini jawaban alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Darul Hadits Maroko ini:






Yang mau nangkap saya siapa dan salah saya apa?

Ustadz kan katanya ekstrim?
Ekstrim itu apa? Ekstrim itu kan yang nyuruh “bakar!” Pernah saya nyuruh orang bakar? Nggak pernah, saya bukan ekstrim.

Ustadz selalu memakai kata-kata yang provokatif, Ustadz mengatakan “kafir”.
Yang bilang kafir saya apa Qur’an? Qul yaa ayyuhal.. kaafiruun.. tuh, ekstrim semua itu (sambil menunjuk jamaah yang serempak menjawab kaafiruun melanjutkan ayat tadi)

Siapa yang nggak setuju pakai kata kafir, bahaya. Nanti sholat Maghrib, “Qul yaa ayyuhal non muslim.” Ayat Qur’an kok.

Ustadz ngomongnya terlalu keras. “Kafir!” Oke kita perlunak, lembut. Gimana? “kafir” (sambil mengecilkan volume dan melembutkan nada)

Kalau kamu nggak mau aku sebut kafir, maka mudah saja kau akui bahwa Muhammad sudah datang. Gimana caranya? Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah.








Alhamdulillah, Belanda Bolehkan Polwan Berjilbab

Polwan berjilbab
Polwan berjilbab (Zeepertje.com)




Sebuah kabar gembira bagi muslimah datang dari Belanda. Pengadilan memutuskan polwan di sejumlah jabatan boleh memakai jilbab.

Pengadilan Belanda, baru-baru ini, mengesahkan keputusan Dewan Hak Asasi Manusia terkait hak mengenakan jilbab bagi muslimah. Keputusan itu mulai berlaku Senin (20/11/2017), sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Sebelumya, Sarah Izat mengajukan tuntutan karena jilbabnya dipersoalkan oleh komandan. Polwan berusia 26 tahun itu dinilai sang komandan melanggar aturan seragam.

Kepolisian Belanda menyatakan simbol-simbol agama tidak sepatutnya dipakai sebagai atribut seragam polisi. Alasannya, simbol agama dalam atribut bisa berdampak pada sikap netral lembaga itu dan berdampak pada keamanan anggota pasukan.






Namun, Kepolisian Belanda juga mengatakan terbuka menerima anggota berjilbab, khususnya ketika ada payung hukumnya.

Dalam kasus Sarah, dewan pengadilan menilai jilbabnya bisa dipakai karena sebagai operator telepon darurat, Sarah tidak melakukan kontak fisik dengan publik.

Sarah sangat gembira menyambut keputusan itu. Menurutnya, keputusan itu adalah kemenangan bagi semua.

"Kita menang! Pengadilan sudah memutuskan: saya punya hak memakai seragam dan jilbab. Ini adalah kemenangan bagi semua!" tulisnya melalui akun Twitter pribadinya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Muslim Amerika Ini Maafkan Pembunuh Anaknya, Hakim dan Seisi Pengadilan Menangis

Muslim Amerika ini maafkan pembunuh anaknya
Abdul Munim memeluk Relford setelah memaafkannya (Youtube)




Mulianya akhlak seorang muslim membuat semua orang di ruang Pengadilan Kentucky, Amerika Serikat, tak kuasa menahan air mata.

Dr Abdul Munim Sombat Jitmoud. Ia kehilangan putranya akibat ditusuk dalam sebuah perampokan saat mengantar pizza. Sang perampok akhirnya tertangkap dan diadili.

Di pengadilan, saat banyak orang ingin sang terdakwa dihukum seberat-beratnya, Abdul Munim justru memaafkan sang pembunuh.

Peristiwa mengharukan itu berlangsung pada 9 November lalu. Hakim memvonis Trey Relford (24) dengan hukuman penjara karena terbukti bersalah membunuh Salahuddin Jitmoud pada 19 April 2015.

Saat hakim meminta tanggapan Abdul Munim atas putusan itu, semua orang terkejut mendengar jawabannya.

"Anakku, keponakanku, aku memaafkanmu, mewakili Salahuddin dan ibunya. Keponakanku sayang, aku tidak menyalahkanmu atas kejahatan yang telah engkau lakukan. Aku tidak marah padamu, atas tindakan keji kepada anakku. Tetapi aku marah pada syetan dan menyalahkannya. Dia yang menuntunmu melakukan tindakan kejam itu,” kata-kata Abdul Munim mulai membuat mata berkaca-kaca.






“Aku benar-benar kasihan kepada keluargamu. Mereka membesarkanmu dan menginginkanmu menjadi seorang yang sukses. Kesuksesanmu adalah kesuksesan mereka. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan mereka juga. Namun sekarang mereka sedih karena engkau telah melakukan sebuah tindak kejahatan. Maaf adalah karunia besar dalam Islam. Saya bersedia memaafkan orang yang telah menyakiti keluarga kami,” lanjutnya.

Usai mengatakan demikian, Abdul Munim mendekati Relford lalu memeluknya. Relfold tak kuasa menahan air mata. Ia terisak.
Menangis saksikan muslim Amerika maafkan pembunuh anaknya
Orang-orang tak kuasa menahan air mata (Youtube)

Demikian pula hakim dan semua orang di ruang pengadilan itu. Mereka tak kuasa menahan air mata.



Di bagian akhir video ini terlihat semua orang tak kuasa menahan air mata.








Ini Tulisan Tangan Setya Novanto Tolak Dicopot dari Jabatan Ketua DPR dan Ketua Golkar

Tulisan tangan Setya Novanto
Tulisan tangan Setya Novanto (Detik.com)




Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto mengirimkan surat bermaterai kepada Pimpinan DPR RI dan kepada DPP Partai Golkar. Surat yang ditulis dengan tulisan tangan itu berisi pernyataan tidak mau diberhentikan dari jabatannya.

Surat Kepada Pimpinan DPR


Surat kepada Pimpinan DPR RI berisi permohonan kesempatan membuktikan diri tidak terlibat korupsi E-KTP dan tidak di-nonaktif-kan baik sebagai Ketua DPR RI maupun anggota.

Berikut ini isi lengkap surat tersebut:

Yth
Pimpinan DPR RI

Bersama ini saya selaku Ketua DPR RI sedang menghadapi kasus hukum proyek E-KTP yang disidik oleh KPK. Saya mohon Pimpinan DPR RI lainnya dapat memberikan kesempatan saya untuk membuktikan tidak ada keterlibatan saya. Dan untuk sementara waktu tidak diadakan Rapat Pleno, Sidang MKD terhadap kemungkinan me-non aktif-kan saya baik selaku Ketua DPR RI maupun selaku anggota Dewan.

Demikian permohonan disampaikan.

Jakarta, 21/11/2017
Ttd
Setya Novanto




Surat Kepada DPP Partai Golkar


Surat kepada DPP Partai Golkar berisi pemberitahuan tidak ada pemberhentian dirinya sebagai Ketua Umum. Melalui surat itu, Setya Novanto juga menunjuk Idrus Marham sebagai Plt Ketua Umum dan Yahya Zaini sebaga Plt Sekjen.

Berikut ini isi lengkap surat tersebut:

Yth. DPP Partai Golkar

Bersama ini disampaikan tidak ada perihal pemberhentian sementara/permanen terhadap saya selaku Ketua Umum Partai Golkar. Dan untuk sementara saya tunjuk:
Plt Ketua Umum: Idrus Marham
Plt Sekjen: Yahya Zaini

Demikian harap dimaklumi.

Jakarta, 21/11/2017
Ttd
Setya Novanto







Ade Armando: Ustadz Abdul Somad Bikin Citra Islam Buruk

Ustadz Abdul Somad vs Ade Armando




Tokoh liberal Ade Armando menyebut Ustadz Abdul Somad membuat citra Islam menjadi buruk serta mempermalukan Islam. Dosen Universitas Indonesia (UI) itu juga menyebut Ustadz Abdul Somad tidak ganteng dan tidak pintar.

Hal itu terkait viralnya pemberitaan Ustadz Abdul Somad menyebut pesek ketika ditanya salah seorang jamaah terkait Rina Nose yang melepas jilbabnya.

“Somad juga membuat citra islam menjadi buruk. Kalau pemuka agamanya saja seburuk ini, wajarlah kalau banyak orang menganggap Islam sebagai agama terbelakang,” kata Ade Armando melalui akun Facebook pribadinya, Senin (20/11/2017).

“Somad adalah semacam Rizieq Shihab dalam skala kecil,” lanjutnya.

Lebih jauh, Ade Armando menuduh Ustadz Abdul Somad menampilkan sosok ustad lucu, bicara serampangan, berani dan sesuka menghujat agar popularitasnya meningkat.






“Rina Nose ia hina ‘jelek’. Somad harus sadar bahwa ia juga tidak ganteng dan tidak pintar,” pungkasnya.

Dalam statusnya yang lain, Ade Armando membuat daftar 10 ulama yang mempermalukan Islam. Ulama pertama, menurut Ade adalah ulama yang menyebut artis yang buka jilbab sebagai "pesek dan jelek.”

Apa yang ditulis oleh Ade Armando dan diamini pengikutnya telah diingatkan oleh Habib Nabiel Al Musawwa.

Pemimpin Majelis Rasulullah itu mengingatkan agar membela ulama lebih didahulukan daripada membela artis yang jauh dari syariat.

“Semua ulama siapapun dia pernah zallat (salah kata atau tergelincir), sebab siapa manusia yang tak pernah salah kecuali al ma'shum shallallahu 'alayhi wa sallam,” tulisnya melalui akun fan page Facebook Habib Ir Nabiel Fuad Al Musawa, M Si, Selasa (21/11/2017). [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Pantas Saja Ustadz Abdul Somad Marah, Ternyata Begini Tulisan Rina Nose tentang Agama

Ustadz Abdul Somad - Rina Nose




Saat ditanya tentang Rina Nose yang membuka jilbabnya dengan alasan tidak ada yang berubah, Ustadz Abdul Somad bertanya balik Rina Nose siapa. “Yang pesek itu?”

Rupanya, istilah ini dijadikan senjata untuk membully Ustadz Abdul Somad dengan tuduhan mengejek. Padahal selama ini Rina Nose suka dengan branding “pesek” tersebut. Di Youtube, terdapat beberapa video buktinya.

Di pengajian berikutnya yang diunggah akun Media Alquran Sunnah di Youtube, Ahad (19/11/2017), Ustadz Abdul Somad menanggapi tuduhan bahwa ia mengejek Rina Nose.

“Itu bukan saya mengejek, itu orang sudah mengejek agama. Kalau ada perlu tidak perlu beragama tidak perlu bertuhan bisa baik ngapain cari tuhan,” kata Ustadz Abdul Somad mengutip tulisan Rina Nose.

Tulisan yang dimaksud Ustadz Abdul Somad sebagai “mengejek agama” itu ditulis Rina Nose di akun Instagram-nya. Namun, saat ini tulisan tersebut sudah dihapus.

Berikut ini tulisan lengkap Rina Nose seperti dikutip Tribunnews, Ahad (12/11/2017):






Ada pelajaran baru yang saya dapat dari penduduk Jepang selama dua hari saya disini. Mayoritas penduduk sini rupanya tidak memiliki kepercayaan terhadap suatu agama, bahkan Tuhan.

Tapi sebagian mereka percaya bahwa ada kekuatan yang jauh lebih besar dari diri mereka.

Ada yang menarik, tanpa kepercayaan terhadap agama tertentu, mereka begitu menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan.

Memiliki rasa syukur yang begitu besar atas semua kenikmatan yang mereka peroleh, dengan cara menghormati setiap makhluk hidup, makanan dan alam.

Memiliki kesadaran tinggi akan ketertiban, kedisiplinan, dan kebersihan.

Sulit menemukan tempat sampah di sini, tapi juga sulit menemukan sampah berceceran di setiap sudut nya.

Hampir tidak ada. (Mungkin saya belum mengunjungi semuanya, tapi sejauh mata ini melihat, memang setiap sudutnya terlihat rapih dan bersih).

Satu hal lain yang menarik perhatian saya, ketika saya menemukan beberapa penduduk asli yang tiba-tiba ingin memeluk suatu kepercayaan.

Kemudian saya bertanya, kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?


Tak hanya Ustadz Abdul Somad, banyak netizen yang menilai tulisan itu menghina agama dan mengarah ke atheisme. [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Film “Naura dan Genk Juara” Mendiskreditkan Islam? Ini Buktinya

Naura dan Genk Juara




Media sosial sedang dihebohkan dengan review film “Naura dan Genk Juara The Movie.” Film yang sempat disebut film musikal anak-anak zaman now ini, ternyata dinilai mendiskreditkan Islam.

Apa buktinya? Siapa di balik film itu? Nina Asterly mengungkapkannya.

“Tadinya saya pikir film ini memang film bagus seperti film Petualangan Sherina dulu... saya pikir cocok untuk tontonan anak-anak... tapi ternyata jauuh dari sebuah film yang epik dan tidak cocok untuk anak-anak....,” kata Nina Asterly melalui akun Facebook pribadinya, Senin (20/11/2017).

Menurut dokter asal Riau itu, film Naura dan Genk Juara secara implisit merupakan curahan hati kemarahan sang pembuat film atas kebenciannya umat Islam yang membela agama karena dilecehkan oleh penista agama.

Lebih jauh, Nina Asterly menunjukkan bukti bahwa film itu mendiskreditkan Islam.






“Para penjahat digambarkan orang yang berjenggot, brewokan selalu mengucapkan istighfar dan mengucapkan kalimat-kalimat Alloh lainnya... lebih ekstrim lagi saat si penjahat yang di serang anak-anak lalu si penjahat lantang mengucapkan kalimat Takbir berkali-kali dan kalimat-kalimat Alloh lainnya.... Anak saya yang baru berumur 8 tahun saja dari mulai kemunculan si penjahat itu sampai film selesai terus-terusan bilang ke saya: Ma, itu orang itu Islam tapi kok jahat tapi kok pencuri, gimana sih?? Saya bilang ke anak saya: tidak ka itu salah, Islam tidak begitu....,” lanjutnya.

“Saya dari awal kemunculan para penjahat di film itu langsung agak gak genah kenapa penjahatnya digambarkan seperti itu... Jawaban apa yang akan diberikan pada anak-anak yang punya pertanyaan seperti anak saya apalagi orang tuanya seorang kecebong terutama kecebong sipit?? Sangat besar kemungkinan mereka kecebong apalagi kecebong sipit akan mengamini bahwa begitulah orang-orang Islam, seperti penjahat di film itu...”

Nina Asterly lantas menelusuri siapa pembuat film tersebut. “Ternyata si pembuat film adalah seorang kecebong dan pendukung akut si penista agama.... dia ungkapkan kekecewaan dia atas penahanan si penista agama di akun sosmednya....”

Ia pun menyarankan agar kaum muslimin yang belum menonton film itu tidak usah menontonnya agar segera tenggelam. [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad (Youtube)




Cebong 1: Bong, gimana nih? Itu Ustadz lagi naik daun. Jamaahnya semakin banyak. Sekarang malah tampil di beberapa stasiun televisi.

Cebong 2: Kita habisi saja kayak Ustadz-Ustadz sebelumnya. Sebut dia radikal atau ekstrimis.

Cebong 1: Nggak bisa, Bong. Ustadz ini lain. Dia dakwahnya lembut. Tentang manajemen hati. Nggak ada kerasnya sama sekali. Jamaahnya suka nangis kalau dengar dia pengajian karena saking nyentuhnya.

Cebong 2: Tapi kan dia ikut Aksi Peduli Afghanistan. Aksi Palestina juga.

Cebong 1: Nah, itu dia bahayanya. Dia bisa berpotensi menguatkan radikalisme, tapi gayanya lembut gitu. Nggak mempan kalau kita tuduh radikal. Bahkan meskipun tempo hari dia membacakan puisi Osama Bin Laden di Masjid Al Falah Surabaya, tetap saja nggak bisa dihantam dengan isu radikal.

Cebong 2: Kalau begitu kita tunggu sambil kita pancing-pancing. Begitu ada celah, kita bully rame-rame.

Akhir 2006, saat sang Ustadz poligami, mereka mendapat amunisi. Mereka segera memanfaatkan celah untuk membully. Sang Ustadz sempat “dicekal” dari sejumlah televisi. Dengan izin Allah, dakwahnya tidak surut dan kini televisi berebut mengajaknya tampil kembali.

***





Cebong 1: Bong, gimana nih? Itu Ustadz lagi naik daun. Jamaahnya semakin banyak. Dia makin moncer di Youtube. Sekarang malah tampil di televisi.

Cebong 2: Kita habisi saja kayak Ustadz-Ustadz sebelumnya. Sebut dia radikal atau ekstrimis.

Cebong 1: Nggak bisa, Bong. Ustadz ini lain. Dia dakwahnya bikin jamaah tertawa. Kita sebut radikal sepertinya belum ngefek.

Cebong 2: Tapi kan dia ikut Aksi Peduli Rohingya, mendukung Aksi 212, mendukung perjuangan Palestina dan anti Israel.

Cebong 1: Nah, itu dia bahayanya. Dia bisa berpotensi menguatkan radikalisme, tapi gayanya lucu gitu. Nggak mempan kalau kita tuduh radikal. Bahkan meskipun tempo hari dia membela Felix Siauw, Youtubenya malah viral. Tetap saja nggak bisa dihantam dengan isu radikal.

Cebong 2: Kalau begitu kita tunggu sambil kita pancing-pancing. Begitu ada celah, kita bully rame-rame.

November 2017. Ketika ditanya tentang artis yang melepas jilbab dan berdalih tidak ada yang berubah dalam dirinya, Sang Ustadz balik bertanya? “Yang pesek itu?”

Mereka segera memanfaatkan celah untuk membully. Sejumlah media yang memberitakan dengan framing mereka, dipenuhi komentar membully Sang ustadz. Pun di media sosial, mereka berlomba-lomba membully Sang Ustadz. Semoga Allah menjaganya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]

*dialog imajiner untuk menggambarkan betapa ada pihak yang menunggu celah untuk menjatuhkan para ulama dan aktivis dakwah. Semoga Allah menjaga para ulama dan aktivis dakwah serta menjadikan mereka lebih waspada.







Video Duet Sharla dan Maher Zain, Paul: Saya Kristen Tapi Senang dan Tenang Dengar Sholawat Ini

Duet Sharla dan Maher Zain




Sebuah video berjudul “Akhirnya Sharla Martiza Duet dengan Maher Zain” viral di Youtube. Jutaan orang menontonnya.

Tak hanya netizen muslim yang mengomentari video tersebut. Seorang netizen beragama Kristen pun menanggapinya dengan komentar yang mengejutkan. Bahkan ada yang sampai menangis membaca komentarnya.

Paul Ap, nama netizen itu. Ia tahu bahwa video tersebut adalah editan. Namun, sebagaimana banyak netizen yang lain, ia tak mempersalahkan. Ia justru merasa tenang mendengar sholawat tersebut dan berharap duet Maher Zain dan Sharla menjadi kenyataan.

“Saya seorang kristen tapi selalu tenang mendengar ini. Semoga terwujud Maher Zein berduet dengan sang pemilik suara surga ini,” kata Paul Ap mengomentari video yang diunggah oleh Ali Amrullah pada 30 Oktober 2017 itu.

“Saya suka denga sholawat ini, dan satu lagi surah ar Rahman,” tambah Paul Ap ketika menjawab salah satu balasan atas komentarnya.

Banyak netizen muslim yang mendoakan Paul Ap agar mendapat hidayah. Ada pula yang menangis membaca komentarnya.

“Paul Ap aku terharu dan meneteskan air mata membaca komenmu.. Bukan bermaksud lebay. Tapi itulah knyataannya... salam damai buat kita semua...,” kata Rhey Kabiza.






Ali Amrullah mengakui, video yang dibuatnya memang editan; menggabungkan suara Sharla dan Maher Zain. Ia juga minta maaf atas judulnya yang lebay.

“Mohon maaf jika judulnya terlalu berlebihan. Video di atas hanya mixing saya pribadi menggabungkan suara Sharla Martiza Jombang dengan Maher Zain yang sudah mempopulerkan lagu Assalamu'alaika sejak tahub 2012. Mohon maaf juga atas ketidaksempurnaan sinkronisasi nada dan lirik serta huruf dan harokat yang ada dalam video di atas,” tulisnya dalam deskripsi video tersebut.

Meskipun bukan duet asli, video mixing tersebut diakui bagus oleh banyak netizen dan menuai pujian.

“Two thumb buat yg mixing...” kata Ambar Sunariati.

“Maasyaa Allah.. keren mixing nyaa,” kata Irma Yunita Irma.

Berikut ini video mixing yang memukau itu:








5 Perwira TNI Tolak Naik Pangkat Usai Bebaskan Sandera di Timika, Alasannya Mengharukan

Jenderal Gatot menyalami prajurit yang naik pangkat
Panglima TNI menyalami prajurit yang naik pangkat (Okezone)




58 prajurit TNI mendapatkan penghargaan naik pangkat karena berhasil membebaskan 1.300 warga yang disandera di Timika, Mimika. Namun, ada lima perwira TNI yang menolak kenaikan pangkat luar biasa itu.

Mengapa mereka menolak? Alasannya membuat terenyuh dan mengharukan.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan, kelima perwira TNI itu menolak dinaikkan pangkat karena mereka menganggap tidak pantas mendapatkan penghargaan sebesar itu, sebab keberhasilan operasi pembebasan sandera itu berkat kerja keras anak buahnya.

Kelima perwira itu adalah Lettu Inf Shofa Amrin Fajrin selaku Komandan Bantuan Kompi Senapan B; Lettu Inf Agung Damar P selaku Danunit 2/1/1/13 Kopassus; Lettu Inf Sukma Putra Aditya selaku Danunit 2 Bakduk 812 Sat-81 Kopassus; Kapten Inf Sandra SP selaku Danki Intai Tempur; dan Lettu Inf Akhmad Zainuddin selaku Danyon Taipur 1/A.






"Kelima perwira ini menyampaikan kepada Bapak Kasad, bukan kepada saya. Menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah milik anak buahnya. Jadi, sepantasnya kenaikan pangkat hanya anak buahnya, bukan perwiranya," kata Jenderal Gatot, Ahad (19/11/2017), seperti dikutip Okezone.

Meskipun menolak naik pangkat, mereka mengaku siap bertanggung jawab jika operasi pembebasan itu gagal.

Jenderal Gatot pun terharu atas sikap ksatria para perwiranya itu.

“Itulah yang membuat saya terharu. Mereka luar biasa,” tuturnya.

Di media sosial, para netizen menyatakaan kebanggaannya terhadap lima perwira itu. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Pertanyaan Mantan Pendeta yang Tak Bisa Dijawab Pendeta Lain Ini Bikin Ayahnya Masuk Islam

Yahya Waloni




Ayahnya masih tidak terima sang anak masuk Islam. Sebagai pensiunan tentara berdarah Manado, ia merasa terhina ada keturunannya keluar dari agama mereka. Apalagi, anaknya itu telah menjadi pendeta besar.

Hari itu, ia mencecar anaknya dengan berbagai pertanyaan. Namun, pertanyaan-pertanyaan itu justru berbalik meragukannya. Hingga pertanyaan puncak dari sang anak tak bisa dijawabnya.

“Menurut Bapak, apakah Tuhan pernah mati?”

“Gila kamu, Yahya. Masa Tuhan mati?”

“Bapak percaya Yesus Tuhan?”

“Sampai hari ini Yesus adalah Tuhan saya”

“Sekarang saya mau tanya, Yesus pernah mati nggak?”






Demikian di antara dialog mereka yang diceritakan Mantan Pendeta Yahya Waloni. Ayahnya tak bisa menjawab pertanyaan “skak mat” itu.

Dialog itu juga salah satu wasilah yang membuat sang ayah akhirnya masuk Islam. Meskipun awalnya ia sangat marah pada Yahya Waloni. Saat Waloni masih kecil ketahuan tertarik masjid saja ayah menghajarnya, apalagi setelah tahu ia masuk Islam pada tahun 2006.

Namun, dialog-dialog seperti di atas membuat hati ayahnya terbuka. Akhirnya mendapat hidayah dan masuk Islam.

Berikut ini video saat yahya Waloni menceritakan dialog dengan sang ayah:








Bahaya Dahsyat Ini Mengintai Orang yang Pura-Pura Sakit

pura-pura sakit
ilustrasi pura-pura sakit (Yukepo.com)




Orang yang benar-benar sakit dan bersabar atas sakitnya bisa mengurangi dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya” (HR. Muslim)

”Janganlah engkau mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi” (HR. Muslim)

“Sakit demam itu menjauhkan setiap mukmin dari api neraka.” (HR. Al Bazzar; shahih)

Namun, bagaimana dengan orang yang pura-pura sakit? Jamil Az Zaini menyebutkan, pura-pura sakit justru menambah dosa.






“Orang yg benar-benar sakit dan sabar atas penyakitnya bisa mengurangi dosa. Kalau pura-pura sakit itu nambah dosa,” tulis Jami Azzaini melalui akun Twitter pribadinya @JamilAzzaini, Sabtu (18/11/2017)



Sejumlah pengguna Twitter pun mengomentari twit Inspirator Sukses Mulia itu.

“Tidak ada konsep dosa dalam hidup nya barangkali kek... asthagfirullah....!,” kata @herwatoe

“Kalau pura2 sakit demi menghindari hukum, dosanya berlipat2 dong kek?” kata @ferry3anggri

“Apalagi kalau sakitnya benjol segede bakpau” kata @AriefSesshomaru [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Membanggakan! Bertemu Ibu-Ibu Kelaparan, Kopassus yang Bebaskan Sandera OPM Ini Berikan Bekalnya

Kopassus berikan bekalnya kepada ibu-ibu kelaparan




Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menuai pujian netizen. Pasalnya, seorang Kopassus terjepret kamera sedang memberikan bekal logistiknya kepada ibu-ibu yang kelaparan. Padahal, Kopassus itu telah bergerak 5 hari 5 malam untuk membebaskan sandera OPM dan perbekalannya sangat terbatas.

“bertemu Ibu - Ibu yg kelaparan, walaupun sudah bergerak 5 hari 5 malam Dantim Parako Kopassus (yang bertugas bebaskan sandera OPM), bagikan bekal logistiknya walaupun terbatas,” tulis Kodam III/Siliwangi melalui akun Twitter resmi @kodam3siliwangi, Jumat (17/11/2017) malam, sembari menyertakan foto saat Kopassus tersebut memberikan bekalnya.








Aksi Kopassus itu menuai banyak pujian dari netizen. Mereka mengungkapkan kebanggaannya kepada Kopassus dan TNI.

“Kopassus memang tiada duanya,” kata @arwidodo.

“We love TNI,” kata @Tri_Sis78 sembari mentag delapan temannya.

“Sukses parako KOPASSUS.. kalian msh tetap yg terbaik di dunia....!! Salam KOMANDO !!” kata @AzharMatang.

“Terimakasih TNI,” kata @nekerein.

“Tetap pegang teguh SAPTA MARGA dan SUMPAH PRAJURI,” kata @wentira2. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






‘Kalau Tidak Segera Dirawat di Singapura, Setnov Bisa Lupa Ingatan’

Setya Novanto dirawat
Setya Novanto dirawat (Istimewa)




Setyo Novanto dikhawatirkan mengalami pembengkakan di bagian dalam kepala. Karenanya, ia perlu segera dirawat di Singapura. Jika tidak, Ketua DPP Partai Golkar itu bisa lupa ingatan. Demikian komentar Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono.

Menurut Arief, kecelakaan yang menimpa Setnov merupakan peringatan dari Tuhan karena mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Begini kalau kecelakaan itu memang benar maka itu sebagai tanda peringatan Tuhan kepada Setya Novanto untuk jangan terus menghindar jika diperiksa KPK," kata Arief, Jumat (17/11/2017), seperti dikutip Merdeka.

Ia menyarankan Setnov datang memenuhi panggilan KPK. Kalaupun tidak menerima status tersangka kasus korupsi e-KTP tersebut, Setnov masih bisa menempuh jalan lain. Misalnya praperadilan.






Meskipun begitu, Arief percaya bahwa kecelakaan yang menimpa Setnov itu bukanlah suatu kesengajaan. Ia juga meminta masyarakat untuk mempercayai kondisi Setnov yang dipaparkan oleh Fredrich Yunadi semalam. Menurut keterangan kuasa hukum Setnov itu, kliennya mengalami luka di bagian kepala hingga menyebabkan gejala gegar otak.

“Omongan lawyernya harus dipercaya kalau kepala Setya Novanto benjol segede bakpao, memang tidak terlihat benjol mungkin saja benjol di dalam kepalanya jadi terjadi pembengkakan," tambah Arief.

"Kalau tidak cepat dirawat di Singapura, nanti Setya Novanto bisa lupa ingatan loh. Karena itu segera Pak Setya Novanto dibawa ke Singapura saja," lanjutnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Liputan6.com Gunakan Gambar Anak Muslim Baca Juz Amma Soal Intoleransi, Aleg Muslim Protes Keras

tren sekolah agama picu intoleransi pada anak?




Liputan6.com melansir berita berjudul “Tren Sekolah Agama Picu Intoleransi pada Anak?” dengan menampilkan gambar sejumlah anak Muslim sedang membaca Juz Amma.

Gambar tersebut diprotes keras oleh sejumlah anggota DPR RI. Di antaranya Mardani Ali Sera.

Politisi PKS itu minta redaksi Liputan6.com mengganti gambar tersebut.

“Dear Redaksi. Tolong framing gambaran anak-anak Muslim yang sedang belajar Alquran diganti. Saya protes keras. Sakit hati ini lihatnya. Salam,” tulisnya melalui akun Twitter @MardaniAliSera, Jumat (17/11/2017).






Tak hanya Mardani, Tifatul Sembiring juga memprotes framing tersebut. Ia pun meretwit tulisan Mardani tersebut.



Selain protes dari anggota DPR RI, Liputan6 juga menuai protes dari banyak pihak terutama netizen yang langsung melayangkan kecaman melalui akun masing-masing.

Hasil pantauan Tarbiyah.net, Liputan6 telah mengganti gambar tersebut. Kini gambarnya adalah siluet tiga anak yang sedang bermain bola.

Namun, jejak di media sosial termasuk Twitter masih ada. Gambar anak muslim belajar juz Amma itu tidak terhapus. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Bagaimana Mendapatkan Wanita Sholihah? Jawaban Ustadz Abdul Somad Menyegarkan Jamaah

Bagaimana mendapatkan wanita sholihah




Dalam kajian Subuh bertema “Kiat-kiat Membangun Keluarga Islami” pagi ini, salah seorang jamaah bertanya kepada Ustadz Abdul Somad.

“Bagaimana mendapatkan wanita sholihah?” Demikian pertanyaan tertulis dari salah seorang jamaah yang dibaca oleh Ustadz Abdul Somad.

“Dicari,” jawab ustadz Abdul Somad langsung disambut tawa jamaah.

Jangan hanya menunggu dengan berdalih “kalau jodoh tak akan ke mana.”

“Carilah, teman kita, teman orang tua kita. Orangtua juga membantu. Tanya kepada ustadz, minta tolong dicarikan.”

Memang rezeki itu dari Allah, namun kita diwajibkan ikhtiar.

Jika berusaha yang baik, niatnya baik, doanya baik, dapat wanita shalihah, bersyukur.






Jika sudah berusaha yang baik, niatnya baik dan doanya baik namun dapatnya istri belum shalihah, harus bersabar.

Ciri wanita shalihah: menyenangkan jika dipandang suaminya, taat atas perintah suaminya dan bisa menjaga diri dan kehormatan.

Berikut ini selengkapnya, dengan beberapa contoh dan penjelasan yang berkali-kali membuat jamaah tertawa.








- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -