Posted by : Slamet
Minggu, 05 November 2017
Kisah ini terjadi di Timur Tengah. Dituturkan oleh Syaikh Khalib bin Sulaiman Ar Rabi’i dalam bukunya Min ‘Aja’ib ad Du’a’ (Keajaiban Doa).
Setelah melahirkan anak keempat, sebut saja namanya Zahra, tak pernah lagi hamil. Padahal sebelumnya, ia bisa hamil dengan mudah dua tahun bahkan setahun setelah melahirkan.
Zahra dan suaminya bingung. Mereka ingin memiliki banyak anak. Namun, kesuburan Zahra tak seperti dulu lagi.
Keduanya kemudian memeriksakan diri ke dokter. Dokter kandungan yang memeriksa Zahra kemudian mendapati hasil diagnosa yang menyedihkan.
Sudah beberapa kali diperiksa, dan hasilnya tetap sama. Zahra, menurut hasil pemeriksaan itu, tak bisa hami lagi.
Tentu keduanya shock mendengar “vonis” dokter itu. Namun itu tak berlangsung lama. Keduanya sadar bahwa anak adalah amanah Allah. Mungkin mereka berdua hanya diamanahi empat buah hati.
“Mungkin ini sudah kehendak-Nya. Bisa jadi kita tidak pantas menerima amanah lebih dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Sang suami kemudian memperbanyak istighfar. Ia khawatir kalau musibah ini akibat dosa-dosanya. Ia pun senantiasa memohon ampun kepada Allah.
Ketika mengingat bahwa Rasulullah yang telah mendapat jaminan ampunan dari Allah saja senantiasa beristighfar tak kurang dari 100 kali per hari, ia merasa memiliki energi baru untuk semakin banyak beristighfar kepada-Nya.
أسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ
أسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ
أسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ
Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung
Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung
Ia terus membaca istighfar dari hari ke hari. Bahkan memperbanyak istighfarnya.
Suatu hari, 11 tahun setelah peristiwa itu, Zahra merasa perutnya sakit. Ia mual. Ketika diperiksa oleh dokter, betapa terkejutnya Zahra dan sang suami.
“Selamat, Anda hamil”
“Benarkah, Dok?”
“Benar. Memangnya kenapa?”
“Sebelas tahun yang lalu, saya divonis tidak bisa hamil lagi,” Zahra pun menceritakan lebih rinci hasil pemeriksaan dirinya 11 tahun sebelumnya.
“Kalau demikian, berarti ini adalah keajaiban.” Masya Allah... [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Baca juga kisah mahasiswi kedokteran yang berjilbab setelah membedah mayat, dalam artikel: kisah nyata