Posted by : Slamet
Selasa, 14 November 2017
Warga Rohingya mengungsi setelah desa mereka dibakar (prc.org.uk) |
Militer Myanmar pada Senin (13/11/2017) kemarin mengeluarkan laporan yang mengejutkan dunia internasional. Pasalnya, mereka mengklaim, hasil penyelidikan menunjukkan tidak ada warga sipil Rohingya yang terbunuh.
“Tidak ada orang-orang tak bersalah yang terbunuh,” demikian kesimpulan laporan penyelidikan atas operasi di Rakhine sejak Agustus lalu.
Laporan itu menyebutkan, 376 teroris tewas dalam pertempuran di Rakhine sejak bulan Agustus 2017. Penyelidikan membenarkan, terjadi eksodus massal sekitar 600 ribu warga Muslim Rohingya ke negara tetangga Bangladesh akibat pertempuran tersebut.
Human Rights Watch (HRW) menyebut laporan militer Myanmar itu sangat tidak masuk akal.
"Upaya tak masuk akal militer Birma untuk membebaskan diri dari tanggung jawab atas kekerasan massal,” Brad Adams mewakili HRW, Selasa (14/11/2017), seperti dikutip Aljazirah.
HRW pun meminta Pengadilan Pidana Internasional (ICC) di Den Haag melakukan penyelidikan sendiri terkait insiden kekerasan tersebut.
Sejalan dengan HRW, PBB menemukan banyak bukti terjadinya pembunuhan terhadap warga sipil Rohingya di Myanmar. PBB juga menyebut Muslim Rohingya sebagai minoritas paling teraniaya di dunia. [Ibnu K/Tarbiyah.net]