Posted by : Slamet
Senin, 13 November 2017
Ananda Sukarlan dan Ahok (ilustrasi) |
Ananda Sukarlan akhirnya mengakui bahwa pidatonya tentang Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan kecintaannya kepada Ahok.
Pengakuan itu bermula dari pertanyaan seorang pengguna Twitter yang menanyakan seperti apa nilai Kanisius yang disebutkan Ananda Sukarlan dalam pidatonya.
“Yang berbahaya dari rilis @anandasukarlan ini dia menuduh Anies menang dengan cara2 yang tak sesuai nilai2 Kanisius. Seperti apa nilai Kanisius? Dunia juga tahu Anies menang lewat pemilihan yg demokratis,” cuit @panca66.
Kemudian @mayerxsan menimpali, “Blm move on dia bg”
Rupanya, Ananda Sukarlan menanggapi komentar @mayerxsan ini.
“Memang. Saya masih cinta mantan, yaitu koh ahok. Semua org akan lakukan ini utk seseorg yg dicintai tapi tidak bisa didapatkan, bro,” sergah @anandasukarlan.
Pengakuan Ananda Sukarlan ini membuat pengguna Twitter tak mampu menahan tawa.
“Yaaahhh... kirain ada alasan yg ilmiah atas nilai-nilai Canisius. Taunya segini doang wkwkwkwkwkwkwk,” kata @topelucky.
“Wkwk kita memang gak boleh berharap ketinggian,” tambah @malakmalakmal.
Seperti diberitakan sebelumnya, di depan para alumni Kanisus, Ananda Sukarlan mengatakan bahwa Anies mendapatkan jabatan dengan cara-cara yang berbeda integritasnya dengan ajaran mereka. Pidato itu disampaikan setelah Anies tidak berada di ruangan. (Baca: Terbongkar! Ini Pidato Ananda Sukarlan Setelah Gubernur Anies Baswedan Tidak di Ruangan)
http://ift.tt/2zEvnHZ
“Perkenankan saya sedikit mengkritik kepada... saya nggak kepada siapa, mungkin kepada panitia Kanisius, bahwa tadi saya melihat bahwa kita telah mengundang seseorang yang mendapatkan jabatannya dengan cara-cara yang e.. dengan cara-cara yang berbeda integritasnya dan nilai-nilainya dengan ajaran yang diajarkan kepada kita semua di Kanisius,” kata Ananda Sukarlan disambut tepuk tangan peserta.
“Walaupun saya tahu bahwa mungkin kita harus mengundang seseorang karena jabatan itu tapi saya kira untuk next time kita harus melihat sosok itu seperti apa dan bagaimana dia mendapatkan jabatan itu,” lanjutnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]