Posted by : Slamet
Rabu, 08 November 2017
Sebagian orang merasa canggung ketika seorang wanita di depannya mengulurkan tangan untuk salaman. Mau menolak, khawatir menyinggung perasaannya. Padahal dalam hati kecilnya, ia tahu tidak diperkenankan berjabat tangan dengan wanita non mahram.
Bagaimana cara menyikapi agar terhindar dari bersentuhan dengan wanita non mahram tanpa menyinggung perasaannya, bahkan menjadi dakwah kepada wanita tersebut? Pria ini punya cara tersendiri.
“Saya mau menyalami Anda, tapi sayang sekali saya tidak diperbolehkan. Biar saya jelaskan,” kata pria muslim itu saat wanita non muslim di depannya mengulurkan tangan usai dialog.
“Anda boleh jabat tangan saya?” tanya pria teman wanita non muslim itu.
“O ya, kalau Anda tak mengapa.”
Pria muslim itu melanjutkan penjelasannya. “Disebabkan rasa hormat pada Anda, saya hanya boleh menyentuh istri saya atau keluarga saya. Itu karena martabat Anda sangat tinggi dalam Islam.”
“O...” wanita non muslim itu terpana.
“Saya tidak dibenarkan menyentuh Anda begitu saja. Itu dianggap tidak sopan. Ini lantaran rasa hormat. Bukan yang lain”
Beberapa kali wanita non muslim itu menunjukkan ketakjubannya.
“Saya agak terkejut. Masuk akal,” katanya. “Kalau begitu saya menyalami para wanita muslimah yang di sana saja.”
Demikianlah ketika prinsip disampaikan dengan cara yang baik. Orang lain pun akan memakluminya. Tidak marah, tidak tersinggung, bahkan terkesan dengan Islam.