Posted by : Slamet
Minggu, 19 November 2017
Ayahnya masih tidak terima sang anak masuk Islam. Sebagai pensiunan tentara berdarah Manado, ia merasa terhina ada keturunannya keluar dari agama mereka. Apalagi, anaknya itu telah menjadi pendeta besar.
Hari itu, ia mencecar anaknya dengan berbagai pertanyaan. Namun, pertanyaan-pertanyaan itu justru berbalik meragukannya. Hingga pertanyaan puncak dari sang anak tak bisa dijawabnya.
“Menurut Bapak, apakah Tuhan pernah mati?”
“Gila kamu, Yahya. Masa Tuhan mati?”
“Bapak percaya Yesus Tuhan?”
“Sampai hari ini Yesus adalah Tuhan saya”
“Sekarang saya mau tanya, Yesus pernah mati nggak?”
Demikian di antara dialog mereka yang diceritakan Mantan Pendeta Yahya Waloni. Ayahnya tak bisa menjawab pertanyaan “skak mat” itu.
Dialog itu juga salah satu wasilah yang membuat sang ayah akhirnya masuk Islam. Meskipun awalnya ia sangat marah pada Yahya Waloni. Saat Waloni masih kecil ketahuan tertarik masjid saja ayah menghajarnya, apalagi setelah tahu ia masuk Islam pada tahun 2006.
Namun, dialog-dialog seperti di atas membuat hati ayahnya terbuka. Akhirnya mendapat hidayah dan masuk Islam.
Berikut ini video saat yahya Waloni menceritakan dialog dengan sang ayah: