Posted by : Slamet
Jumat, 24 November 2017
Guru sedang menangis (dok. Merdeka.com) |
Ketika Rasulullah duduk di majelis, para sahabat diam. Nggak ada yang bicara sendiri. “Seakan-akan di atas kepala kami ada burung,” kata Abu Sa’id al Khudri.
Ibnu Abbas pernah menuntun tali kendaraan Zaid bin Tsabit. Padahal Ibnu Abbas ini adalah sahabat ahli tafsir. Ia mengatakan, “Seperti inilah kami diperintahkan untuk memperlakukan ulama kami.”
Teman-teman, mari kita hormati dan muliakan guru kita. Kalau beliau mengajar, dengarkan, perhatikan. Agar kita mendapat berkah ilmunya. Jangan bicara sendiri. Jangan main sendiri.
Kalau ketemu beliau di jalan, ucapkan salam terlebih dulu. Jika beliau duduk atau jalan sedangkan kita naik sepeda, turun. Kalaupun nggak bisa turun, minimal memberi isyarat menghormati beliau.
Jangan lupa, doakan guru kita. Sebab ilmunya luar biasa bermanfaat untuk hidup kita. Dunia akhirat. Tanpa guru, entah apa jadinya hidup kita. [Sumber: Ummi Liha]