Posted by : Slamet
Selasa, 05 Juli 2016
Di akhir Ramadhan ini, tidak sedikit umat Islam yang menyebarkan broadcast bahwa pemilik Al Arabiya adalah Yahudi. Sadarkah Anda dengan konsekuensi pernyataan ini? Khawatirlah menuduh seorang muslim sebagai Yahudi. Bertaubatlah.
“Stasiun TV Al Arabiya, milik Yahudi yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Al-Jazeerah,” demikian kutipan broadcast itu.
Kecuali kalau Anda memang memiliki bukti bahwa Al Arabiya memang milik Yahudi. Namun, jika Anda hanya menemukan data bahwa Al Arabiya milik muslim, maka bertaubatlah. Menuduh tanpa bukti adalah fitnah. Menuduh seorang muslim sebagai Yahudi adalah mengkafirkan. Hati-hati.
Al Arabiya (العربية) atau dikenal dengan Al Arabiya News Channel adalah saluran televisi berita 24 jam dari Uni Emirat Arab. Ia didirikan pada 3 Maret 2003.
Pemilik TV Al Arabiya adalah Saudi Arabia's King Fahd's relatives. Televisi ini, meskipun bukan milik pemerintah Arab Saudi, tetapi ia pro pemerintah Arab Saudi. Bahkan Direktur Umum TV Al Arabiya, Dr Adel Al Torifi telah diangkat menjadi Menteri Informatika Arab Saudi.
TV Al Arabiya merupakan salah satu jaringan MBC (Middle East Broadcasting Center). Film Omar yang terkenal itu (dan sebagai muslim pasti Anda mendukung penuh tanpa kritik dan kecurigaan) merupakan salah satu produk dari MBC.
Siapa pendiri MBC? MBC didirikan pada tahun 1991 oleh Waleed bin Ibrahim Al Ibrahim, seorang muslim warga Arab Saudi yang tinggal di Riyadh. Waleed dikenal sebagai seorang pebisnis sukses di Arab Saudi.
Jadi, di mana bukti Al Arabiya milik Yahudi? Jika Anda memiliki buktinya, akan menjadi data berharga bagi kita semua.
Memang, TV Al Arabiya pernah merilis tentang jihad sex yang mencederai nama baik mujahidin di Suriah. Presenternya tidak berjilbab? Memang tidak islami, tetapi banyak juga TV lain yang seperti itu. Namun, kesalahan pemberitaan dan penampilan presenter itu tidak lantas boleh membuat seorang muslim me-Yahudi-kan muslim yang lain. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
“Stasiun TV Al Arabiya, milik Yahudi yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Al-Jazeerah,” demikian kutipan broadcast itu.
Kecuali kalau Anda memang memiliki bukti bahwa Al Arabiya memang milik Yahudi. Namun, jika Anda hanya menemukan data bahwa Al Arabiya milik muslim, maka bertaubatlah. Menuduh tanpa bukti adalah fitnah. Menuduh seorang muslim sebagai Yahudi adalah mengkafirkan. Hati-hati.
Al Arabiya (العربية) atau dikenal dengan Al Arabiya News Channel adalah saluran televisi berita 24 jam dari Uni Emirat Arab. Ia didirikan pada 3 Maret 2003.
Pemilik TV Al Arabiya adalah Saudi Arabia's King Fahd's relatives. Televisi ini, meskipun bukan milik pemerintah Arab Saudi, tetapi ia pro pemerintah Arab Saudi. Bahkan Direktur Umum TV Al Arabiya, Dr Adel Al Torifi telah diangkat menjadi Menteri Informatika Arab Saudi.
TV Al Arabiya merupakan salah satu jaringan MBC (Middle East Broadcasting Center). Film Omar yang terkenal itu (dan sebagai muslim pasti Anda mendukung penuh tanpa kritik dan kecurigaan) merupakan salah satu produk dari MBC.
Film Omar produksi MBC |
Siapa pendiri MBC? MBC didirikan pada tahun 1991 oleh Waleed bin Ibrahim Al Ibrahim, seorang muslim warga Arab Saudi yang tinggal di Riyadh. Waleed dikenal sebagai seorang pebisnis sukses di Arab Saudi.
Waleed bin Ibrahim Al Ibrahim |
Jadi, di mana bukti Al Arabiya milik Yahudi? Jika Anda memiliki buktinya, akan menjadi data berharga bagi kita semua.
Memang, TV Al Arabiya pernah merilis tentang jihad sex yang mencederai nama baik mujahidin di Suriah. Presenternya tidak berjilbab? Memang tidak islami, tetapi banyak juga TV lain yang seperti itu. Namun, kesalahan pemberitaan dan penampilan presenter itu tidak lantas boleh membuat seorang muslim me-Yahudi-kan muslim yang lain. [Ibnu K/Tarbiyah.net]