Posted by : Slamet Rabu, 13 Juli 2016

isi tas
ilustrasi (Hidayatullah.com)
Petugas kebersihan mulai mencurigai salah seorang siswi SD. Sudah beberapa hari ia memperhatikan, gadis itu masuk sekolah dengan tas kempes, namun pulang sekolah tasnya membesar seperti terisi penuh.

Setelah berlalu beberapa pekan, ia kemudian menyampaikan kepada Kepala Sekolah. Kepala Sekolah tidak langsung menanggapi laporan itu. Sebab siswi tersebut dikenal berakhlak baik dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Memang ia bukan bintang kelas, namun kesungguhannya berusaha bisa dilihat oleh guru dan teman-temannya.

Karena kejadiannya masih sama, kepala sekolah akhirnya memanggil siswi tersebut sepulang sekolah.

“Kami lihat isi tasmu penuh, tidak seperti waktu kamu berangkat sekolah. Apa isinya?” tanya kepala sekolah.

Mendapat pertanyaan itu, sang siswi hanya terdiam. Rona mukanya berubah. Ia tak mau menjawab sepatah kata pun.






Akhirnya, kepala sekolah meminta tas itu. Betapa terkejutnya, ternyata tas itu penuh dengan sisa-sisa roti dan potongan sandwich.

“Apa ini?” tanya kepala sekolah lagi.

“Aku mengumpulkan sisa-sisa roti dan sandwich di depan kelas, sisa teman-teman yang tidak habis memakannya,” kata siswi tersebut sembari menangis. “Aku membawanya pulang untuk ibu dan adik-adikku. Kami keluarga miskin tidak punya apa-apa untuk dimakan, jadi aku kumpulkan sisa-sisa roti ini.”

Tak terbayangkan bagaimana perasaan kepala sekolah saat itu. Syaikh Salim Muraisyid yang menuliskan kisah ini dalam bukunya Qashashun Abkatni saja menulis pilu: “Subhanallahil ‘adhiim. Kenapa orang-orang kaya di tengah-tengah kita? bagaimana mereka bisa bersenang-senang dengan harta melimpah, makanan lezat dan gedung bertingkat tapi melalaikan orang-orang fakir seperti ini?” [Ibnu K/Tarbiyah.net]



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -