Posted by : Slamet
Minggu, 10 Juli 2016
Husni Kamil Manik (kiri: foto sewaktu masih hidup, kanan: foto setelah meninggal) |
Dugaan Husni Kamil diracun muncul setelah foto wajahnya terdapat bercak merah. Ketua Umum Muballigh Se-Indonesia Ali Mocthar Ngabalin menduga, Husni Kamil diracun.
Menanggapi dugaan itu, pengamat intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan, kebenaran soal penyebab wafatnya Husni Kamil Manik bisa diketahui melalui uji forensik.
"Serahkan saja ke polisi. Bila memang itu terindikasi diracun, dengan uji forensik akan ketahuan," kata Susan seperti dikutip JawaPos, Ahad (10/7/2016).
Menurut Susan, info yang disampaikan oleh Ali Mochtar Ngabalin melalui akun Facebook pribadinya itu harus diklarifikasi kebenarannya.
"Menurut saya info itu harus diinvestigasi, dan dicari kronologis kejadian yang hadirkan saksi atau pemberi info tersebut," lanjutya.
Sebelumnya, pada Jum’at (8/7/2016) lalu, Ali Mochtar Ngabalin mengusulkan agar tim dokter ahli forensik yang independen untuk melakukan otopsi atas jenazah Husni Kamil. Pasalnya, ia curiga Husni Kamil meninggal diracun.
“Dari wajah terakhir almarhum Husni Kamil Manik (ketua KPU RI) dan atas nama demokrasi dan hak-hak manusia serta untuk mengungkapkan tabir di balik kematian Sdr Husni saya mengusulkan ada tim Dokter ahli forensik yang independen untuk melakukan otopsi. Semoga keluarga berkenan memberikan izin, saya menyaksikan wajah seperti ini seperti dahulu wajah yang pernah saya lihat setelah diotopsi ternyata yang bersangkutan mati karena diracun. Negara harus menaruh perhatian pada kematian Sdr Husni Kamil yang sungguh sangat mendadak berita kematiannya seperti diliput dan menghiasai berita di berbagai media,” kata Ali Mochtar Ngabalin.
Ketika diwawancarai TVOne pada Ahad (10/7/2016), Ali Mochtar Ngabalin tetap pada pendiriannya mengusulkan adanya otopsi. Ia pun meminta keluarga Husni Kamil mengijinkan tim dokter ahli forensik untuk melakukan otopsi secara independen. [Siyasa/Tarbiyah.net]