Posted by : Slamet
Kamis, 28 Juli 2016
Seoul, ibukota Korea Selatan (Telegraph) |
Siapa yang mengikuti Al Quran untuk kebaikan akhirat dengan landasan iman, pasti akan mendapatkan surga. Siapa yang mengikuti Al Quran untuk kebaikan dunia, insya Allah hasilnya juga akan terlihat di dunia. Dan siapa yang mengikuti Al Quran seluruhnya, niscaya akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat sekaligus.
Berikut ini kisah kemajuan Korea Selatan setelah mengambil inspirasi dari satu ayat Al Quran. Kisah ini banyak beredar di media sosial.
Suatu ketika seorang menteri negeri jiran menerima seorang menteri sejawat dari Korea. Saat berjalan menuju ruang tamu, sang menteri Korea melihat sebuah 'hiasan' pigura yang indah menempel. “Lukisan apa itu?,” tanyanya.
Tuan rumah menjelaskan bahwa itu bukan lukisan melainkan sebuah kaligrafi dari Al Qur'an yang berbunyi: Innallaha laa yughayyiru maa biqaumin hatta yughayyiru maa bi 'anfusihim.
“Apa artinya?”
“Sesungguhnya Allah (God) tidak akan mengubah sebuah kaum sehingga kaum itu mengubah apa yang ada pada dirinya”
Menteri Korea ini terpana dan manggut-manggut.
Beberapa tahun berselang, menteri negeri jiran ini mendapat undangan sang sahabat Korea-nya untuk berkunjung ke negeri gingseng tersebut.
Menteri negeri jiran sangat terkejut dengan perkembang Korea Selatan yang luar biasa. Di mana sang kolega saat itu sudah menjabat sebagai perdana menteri.
Menteri jiran bertanya apa resepnya. Sang Perdana Menteri mengatakan bahwa dirinya terinspirasi oleh kaligrafi yang dilihatnya saat berkunjung ke Malaysia beberapa tahun silam. Dia menerapkan ujaran kaligrafi yang luar biasa itu dengan menumbuhkan kembali semangat Hwarang yakni amanah, berani, disiplin, rajin dan setia untuk mengubah pribadi dan karakter jajaran pemerintahnya di segala lini sehingga dampaknya menjadi seperti saat ini.
Sang menteri jiran bergumam: “Non muslim menerapkan satu ayat dalam Al Quran dengan sungguh-sungguh hasilnya begitu menakjubkan. Sementara umat Islam membahas ribuan ayat dengan penuh perdebatan yang sayang nyaris nihil implementasi…”
Kisah dari Tan Sri Junaid Sanusi... Wallahu'alam.