Posted by : Slamet
Selasa, 24 Mei 2016
CD di sini bukanlah Compact Disc, tetapi celana dalam. Perbedaannya juga bukan dalam hal warna dan merek, melainkan tentang bau dan hal-hal yang lebih besar lagi. Yakni soal pengaruhnya terhadap keimanan.
Keimanan? Ya. Karena berawal dari bau yang berbeda antara CD muslim dan CD non muslim, seorang wanita mendapatkan hidayah untuk masuk Islam.
Wanita itu, seorang petugas Laundry bertugas yang bertugas melayani asrama mahasiswa di salah satu universitas di Inggris, mendapatkan hal yang sangat berbeda terkait bau CD. CD sejumlah mahasiswa Timur Tengah berbeda dengan CD mahasiswa Barat yang sangat bau.
Para mahasiswa asal Timur Tengah itu tergolong baru sebagai penghuni asrama tersebut. Dan wanita itu pun akhirnya memberanikan diri bertanya mengapa CD mereka tidak sebau CD mahasiswa Barat.
”Kami selalu istinja setiap kali kencing,” jawab para mahasiswa itu sambil menjelaskan apa itu istinja’.
”Apakah itu diajarkan dalam agamamu?” tanya wanita itu penasaran.
“Ya!” Jawab mereka.
Merasa jawaban mereka belum detail, dan untuk lebih meyakinkan diri, wanita itu pun kemudian menemui Doktor Shalih, salah seorang dosen sekaligus tokoh muslim asal Saudi yang ditugaskan di Inggris.
Wanita ini pun mengungkapkan pengalamannya, bahwa selama bertahun-tahun menjadi petugas laundry, ia selalu berhadapan dengan pakaian dalam yang kotor dan bau. Tetapi tidak demikian dengan pakaian dalam mahasiswa muslim ini. Pakaian dalamnya relatif tidak bernoda dan tidak bau.
Doktor Sholeh pun kemudian menjelaskan bahwa dalam Islam ada konsep thaharah. “Agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini,” kata Doktor Sholeh membuat wanita ini mulai mengagumi Islam.
Ia sangat terkesan dengan ajaran Islam yang sangat memperhatikan kebersihan. Bukan masalah karena hal itu membuat tugasnya nyaman, tetapi karena ia berpikir, jika dalam masalah kecil seperti ini saja ada aturannya, tentu agama Islam ini agama yang luar biasa. Ia agama yang memiliki aturan komprehensif yang dibutuhkan oleh umat manusia.
Wanita itu kemudian mempelajari Islam lebih jauh, bukan sekedar sekilas pembahasan soal thaharah. Dan tak lama kemudian, ia pun membaca dua kalimat syahadat. Ia mengikrarkan diri masuk Islam.
Mengetahui bahwa petugas laundry ini masuk Islam, para mahasiswa penghuni asrama gempar. Terlebih, wanita ini masuk Islam gara-gara celana dalam. Sungguh merupakan sebuah perantara hidayah yang unik, dan membuat banyak orang penasaran. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Keimanan? Ya. Karena berawal dari bau yang berbeda antara CD muslim dan CD non muslim, seorang wanita mendapatkan hidayah untuk masuk Islam.
Wanita itu, seorang petugas Laundry bertugas yang bertugas melayani asrama mahasiswa di salah satu universitas di Inggris, mendapatkan hal yang sangat berbeda terkait bau CD. CD sejumlah mahasiswa Timur Tengah berbeda dengan CD mahasiswa Barat yang sangat bau.
Para mahasiswa asal Timur Tengah itu tergolong baru sebagai penghuni asrama tersebut. Dan wanita itu pun akhirnya memberanikan diri bertanya mengapa CD mereka tidak sebau CD mahasiswa Barat.
”Kami selalu istinja setiap kali kencing,” jawab para mahasiswa itu sambil menjelaskan apa itu istinja’.
”Apakah itu diajarkan dalam agamamu?” tanya wanita itu penasaran.
“Ya!” Jawab mereka.
Merasa jawaban mereka belum detail, dan untuk lebih meyakinkan diri, wanita itu pun kemudian menemui Doktor Shalih, salah seorang dosen sekaligus tokoh muslim asal Saudi yang ditugaskan di Inggris.
Wanita ini pun mengungkapkan pengalamannya, bahwa selama bertahun-tahun menjadi petugas laundry, ia selalu berhadapan dengan pakaian dalam yang kotor dan bau. Tetapi tidak demikian dengan pakaian dalam mahasiswa muslim ini. Pakaian dalamnya relatif tidak bernoda dan tidak bau.
Doktor Sholeh pun kemudian menjelaskan bahwa dalam Islam ada konsep thaharah. “Agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini,” kata Doktor Sholeh membuat wanita ini mulai mengagumi Islam.
Ia sangat terkesan dengan ajaran Islam yang sangat memperhatikan kebersihan. Bukan masalah karena hal itu membuat tugasnya nyaman, tetapi karena ia berpikir, jika dalam masalah kecil seperti ini saja ada aturannya, tentu agama Islam ini agama yang luar biasa. Ia agama yang memiliki aturan komprehensif yang dibutuhkan oleh umat manusia.
Wanita itu kemudian mempelajari Islam lebih jauh, bukan sekedar sekilas pembahasan soal thaharah. Dan tak lama kemudian, ia pun membaca dua kalimat syahadat. Ia mengikrarkan diri masuk Islam.
Mengetahui bahwa petugas laundry ini masuk Islam, para mahasiswa penghuni asrama gempar. Terlebih, wanita ini masuk Islam gara-gara celana dalam. Sungguh merupakan sebuah perantara hidayah yang unik, dan membuat banyak orang penasaran. [Ibnu K/Tarbiyah.net]