Posted by : Slamet
Senin, 16 Mei 2016
Zakir Naik awalnya kuliah di fakultas kedokteran. Setelah lulus, ia kemudian menjadi seorang dokter. Sebuah profesi yang membanggakan.
Namun, ia kemudian bertemu dengan seseorang yang atas izin Allah mengubah jalan hidupnya. Orang itu tidak lain adalah Syaikh Ahmad Deedat.
“Aku telah selesai kuliah kedokteran dan aku memilih menjadi dokter karena aku berpikir dokter terbaik di dunia. Ini profesi yang bagus,” kata Dr Zakir Naik saat memberikan ceramah di USIM Malaysia beberapa waktu yang lalu.
“Tapi setelah aku bertemu Syekh Ahmed Deedat, aku menyadari bahwa dai adalah profesi yang lebih baik,” lanjutnya.
Dr Zakir Naik juga menunjukkan dalil dari pernyataannya itu.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)
Namun, ia kemudian bertemu dengan seseorang yang atas izin Allah mengubah jalan hidupnya. Orang itu tidak lain adalah Syaikh Ahmad Deedat.
“Aku telah selesai kuliah kedokteran dan aku memilih menjadi dokter karena aku berpikir dokter terbaik di dunia. Ini profesi yang bagus,” kata Dr Zakir Naik saat memberikan ceramah di USIM Malaysia beberapa waktu yang lalu.
“Tapi setelah aku bertemu Syekh Ahmed Deedat, aku menyadari bahwa dai adalah profesi yang lebih baik,” lanjutnya.
Dr Zakir Naik juga menunjukkan dalil dari pernyataannya itu.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)