Posted by : Slamet
Senin, 16 Mei 2016
Shalat berjamaah telah memasuki rakaat terakhir. Para jamaah bersujud, lalu duduk, bersujud lagi kemudian duduk tasyahud akhir. Namun, seorang makmum tepat di belakang imam tetap dalam kondisi sujud. Ia tidak bangun.
Yang terjebak suudhon mungkin mengira ia sedang ketiduran. Bahkan hingga salam, ia juga tak bangkit dari sujudnya.
Setelah beberapa saat berdzikir, seorang jamaah berusaha membangunkannya. Bukannya bangun, ia justru jatuh terguling. Kaget, jamaah shalat itu memeriksa kondisi pria tersebut. Ternyata ia sudah tak bernafas. Matanya terpejam. Detak jantungnya berhenti. Rupanya, ia telah dipanggil Ilahi. Dalam kondisi bersujud saat menghadapNya.
Husnul khatimah. Itulah yang kita harapkan. Dan pria dalam video ini, insya Allah mendapatkannya. Ia meninggal dalam kondisi beribadah. Shalat menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Husnul khatimah. Itulah yang menjadi cita-cita kita. Ia pula yang diwasiatkan Allah dalam firman-Nya: ya ayyuhal ladziina aamanuut taqullaha haqqa tuqaatih, wa laa tamutunna illa wa antum muslimun. Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam kondisi muslim.
Bagaimana kondisi seseorang meninggal, seringkali sesuai dengan kebiasaannya. Orang yang biasa berbuat baik, insya Allah akan meninggal dalam kondisi berbuat baik. Husnul khatimah. Orang yang biasa berbuat buruk, insya Allah akan meninggal dalam kondisi berbuat buruk. Maka, perhatikanlah perbuatan kita.
Yang terjebak suudhon mungkin mengira ia sedang ketiduran. Bahkan hingga salam, ia juga tak bangkit dari sujudnya.
Setelah beberapa saat berdzikir, seorang jamaah berusaha membangunkannya. Bukannya bangun, ia justru jatuh terguling. Kaget, jamaah shalat itu memeriksa kondisi pria tersebut. Ternyata ia sudah tak bernafas. Matanya terpejam. Detak jantungnya berhenti. Rupanya, ia telah dipanggil Ilahi. Dalam kondisi bersujud saat menghadapNya.
Husnul khatimah. Itulah yang kita harapkan. Dan pria dalam video ini, insya Allah mendapatkannya. Ia meninggal dalam kondisi beribadah. Shalat menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Husnul khatimah. Itulah yang menjadi cita-cita kita. Ia pula yang diwasiatkan Allah dalam firman-Nya: ya ayyuhal ladziina aamanuut taqullaha haqqa tuqaatih, wa laa tamutunna illa wa antum muslimun. Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam kondisi muslim.
Bagaimana kondisi seseorang meninggal, seringkali sesuai dengan kebiasaannya. Orang yang biasa berbuat baik, insya Allah akan meninggal dalam kondisi berbuat baik. Husnul khatimah. Orang yang biasa berbuat buruk, insya Allah akan meninggal dalam kondisi berbuat buruk. Maka, perhatikanlah perbuatan kita.