Posted by : Slamet
Minggu, 12 Juni 2016
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai penayangan program Jelang Sahur yang menggunakan kostum bergambar salib merupakan hal yang disengaja.
"Kalau melihat dari tayangan itu sepertinya ada unsur kesengajaan dari internal program yang bertanggung jawab tayangan itu," kata Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi, seperti dikutip Republika.
Masduki menjelaskan alasannya mengapa program TVRI itu tidak mungkin tidak disengaja. Karena ditayangkan di bulan Ramadhan, mestinya kostumnya disesuaikan dengan nuansa Islam. Program Ramadhan pasti lebih peka –termasuk masalah kostum- karena pemirsanya adalah muslim.
Lebih jauh ia menilai, tayangan tersebut merupakan agenda misionaris yang gencar dilakukan di bulan Ramadhan lewat saluran-saluran televisi.
MUI akan mengadukan tayangan tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Kementerian Informasi dan Komisi I DPR RI. MUI juga akan menggelar rapat siang ini terkait pemantauan acara-acara televisi selama bulan Ramadhan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
"Kalau melihat dari tayangan itu sepertinya ada unsur kesengajaan dari internal program yang bertanggung jawab tayangan itu," kata Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi, seperti dikutip Republika.
Masduki menjelaskan alasannya mengapa program TVRI itu tidak mungkin tidak disengaja. Karena ditayangkan di bulan Ramadhan, mestinya kostumnya disesuaikan dengan nuansa Islam. Program Ramadhan pasti lebih peka –termasuk masalah kostum- karena pemirsanya adalah muslim.
Lebih jauh ia menilai, tayangan tersebut merupakan agenda misionaris yang gencar dilakukan di bulan Ramadhan lewat saluran-saluran televisi.
MUI akan mengadukan tayangan tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Kementerian Informasi dan Komisi I DPR RI. MUI juga akan menggelar rapat siang ini terkait pemantauan acara-acara televisi selama bulan Ramadhan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]