Posted by : Slamet
Jumat, 24 Juni 2016
Setelah mantan teman Ahok membeberkan modusnya mendapatkan KTP dengan menghalalkan segala cara, kini giliran warga korban penipuan KTP dukungan Ahok bersuara di media.
Dani, warga Cengkareng Jakarta Barat menuturkan ia telah menjadi salah satu korban penipuan KTP untuk Ahok. Pria berusia 24 tahun itu menceritakan, seseorang tak dikenal pernah menggalang pengumpulan KTP di wilayahnya dengan alasan tak jelas.
Karena tutur kata orang itu baik dan meyakinkan, Dani pun ikut terpengaruh mengumpulkan KTP.
"Alasannya saat itu untuk registrasi. Tapi enggak dijelaskan registrasi apa," kata Dani seperti dikutip Sindonews, Jumat (24/6/2016).
Dani baru tahu bahwa KTP tersebut digunakan untuk mendukung Ahok setelah malamnya ia mendapatkan SMS pemberitahuan.
"Malamnya saya dapat SMS terima kasih mendukung Ahok. Lah dukung dari mana, ternyata orang yang menggalang pengumpulan KTP itu untuk Ahok, tapi kita tidak diberitahu. Itu kan namanya modus kecurangan," tutur Dani.
Modus lain terjadi di kawasan Kavling DKI, Kembangan, Jakarta Utara. Beberapa warga telah dimintai foto kopi KTP oleh sejumlah petugas keamanan di sana. Yadi menuturkan, beberapa waktu lalu, pintu rumahnya digedor oleh seorang satpam untuk meminta KTP, tanpa alasan pasti.
"Awalnya dia bilang untuk pendataan," kata pria berusia 33 tahun itu.
Yadi akhirnya tahu bahwa pengumpulan KTP itu digunakan untuk mendukung Ahok setelah mendapatkan SMS berisi ucapan terima kasih mendukung Ahok.
"Teman saya sudah balas, dan mengatakan enggak mendukung Ahok," lanjutnya.
Sebelumnya, sejumlah mantan Teman Ahok meminta maaf kepada warga DKI Jakarta karena telah mencatut KTP warga tanpa ijin. (Baca: Takut Tersangkut Perkara Korupsi, Eks Teman Ahok Bongkar Penipuan Pengumpulan KTP)
“Kami takut tersangkut perkara korupsi dengan ramainya berita adanya indikasi uang Teman Ahok berasal dari aliran dana pengembang yang terkait dengan rencana reklamasi,” kata Paulus Romindo mewakili mantan Teman Ahok. “Hati nurani kami memaksa kami untuk secara terbuka menyampaikan kesaksian ini sebagai wujud permintaan maaf kami pada masyarakat.” [Siyasa/Tarbiyah.net]
Dani, warga Cengkareng Jakarta Barat menuturkan ia telah menjadi salah satu korban penipuan KTP untuk Ahok. Pria berusia 24 tahun itu menceritakan, seseorang tak dikenal pernah menggalang pengumpulan KTP di wilayahnya dengan alasan tak jelas.
Karena tutur kata orang itu baik dan meyakinkan, Dani pun ikut terpengaruh mengumpulkan KTP.
"Alasannya saat itu untuk registrasi. Tapi enggak dijelaskan registrasi apa," kata Dani seperti dikutip Sindonews, Jumat (24/6/2016).
Dani baru tahu bahwa KTP tersebut digunakan untuk mendukung Ahok setelah malamnya ia mendapatkan SMS pemberitahuan.
"Malamnya saya dapat SMS terima kasih mendukung Ahok. Lah dukung dari mana, ternyata orang yang menggalang pengumpulan KTP itu untuk Ahok, tapi kita tidak diberitahu. Itu kan namanya modus kecurangan," tutur Dani.
Modus lain terjadi di kawasan Kavling DKI, Kembangan, Jakarta Utara. Beberapa warga telah dimintai foto kopi KTP oleh sejumlah petugas keamanan di sana. Yadi menuturkan, beberapa waktu lalu, pintu rumahnya digedor oleh seorang satpam untuk meminta KTP, tanpa alasan pasti.
"Awalnya dia bilang untuk pendataan," kata pria berusia 33 tahun itu.
Yadi akhirnya tahu bahwa pengumpulan KTP itu digunakan untuk mendukung Ahok setelah mendapatkan SMS berisi ucapan terima kasih mendukung Ahok.
"Teman saya sudah balas, dan mengatakan enggak mendukung Ahok," lanjutnya.
Sebelumnya, sejumlah mantan Teman Ahok meminta maaf kepada warga DKI Jakarta karena telah mencatut KTP warga tanpa ijin. (Baca: Takut Tersangkut Perkara Korupsi, Eks Teman Ahok Bongkar Penipuan Pengumpulan KTP)
“Kami takut tersangkut perkara korupsi dengan ramainya berita adanya indikasi uang Teman Ahok berasal dari aliran dana pengembang yang terkait dengan rencana reklamasi,” kata Paulus Romindo mewakili mantan Teman Ahok. “Hati nurani kami memaksa kami untuk secara terbuka menyampaikan kesaksian ini sebagai wujud permintaan maaf kami pada masyarakat.” [Siyasa/Tarbiyah.net]