Posted by : Slamet
Rabu, 29 Juni 2016
Inggris akhirnya memilih untuk keluar dari Uni Eropa menyusul referendum tanggal 23 Juni 2016 dengan hasil 52% untuk berpisah dan 48% tetap bergabung. Kemenangan kelompok (Brexit; Britain Exit) itu pun otomatis mengubah peta Uni Eropa.
Yang mengejutkan, peta Uni Eropa menjadi mirip orang sujud dengan keluarnya Inggris dan masuknya Turki.
Dalam peta mirip orang sujud itu, terdapat dua kota yang pernah disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam nubuwatnya. Dua kota itu adalah Konstantinopel dan Roma.
Dari Abu Qabil, ia berkata: ketika kami sedang bersama Abdullah bin Amr bin Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kami sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu, yakni: Konstantinopel” (HR. Ahmad dan Hakim; shahih)
Konstantinopel telah dibuka delapan abad setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan hadits tersebut. Kota itu difutuhkan oleh Muhammad Al Fatih pada tahun 857 H (1453 M). Kota yang awalnya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks itu akhirya menjadi kota Islam setelah penduduknya berangsur-angsur memeluk Islam. Namanya pun kemudian diubah menjadi Islambul (Islam seluruhnya) dan kini terkenal dengan nama Istanbul.
Setelah memfutuhkan Konstantinopel, Muhammad Al Fatih memiliki satu cita-cita lagi yakni memfutuhkan Roma. Namun, ia wafat sebelum cita-cita itu tercapai. Dan sampai hari ini, Roma belum juga futuh.
Dalam kitab Mu’jam al-Buldan disebutkan bahwa Rumiyah (Roma) yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Roma yang kini menjadi ibukota Italia. Para ulama muta’akhirin juga sependapat bahwa yang dimaksud dengan Rumiyah adalah Roma, ibukota Italia saat ini.
Apakah setelah ini, tak lama lagi Roma akan bisa difutuhkan? Agaknya menarik jika dihubungkan dengan Visi 2023 yang dicanangkan Erdogan dan keinginan kembali Turki menjadi negara superpower sebagaimana Kekhilafahan Turki Utsmani. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Yang mengejutkan, peta Uni Eropa menjadi mirip orang sujud dengan keluarnya Inggris dan masuknya Turki.
Dalam peta mirip orang sujud itu, terdapat dua kota yang pernah disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam nubuwatnya. Dua kota itu adalah Konstantinopel dan Roma.
عَنْ أَبُو قَبِيلٍ ، قَالَ : كُنَّا عِنْدَ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِي ، وَسُئِلَ : أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلاً : الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ ؟ فَدَعَا عَبْدُ اللهِ بِصُنْدُوقٍ لَهُ حَلَقٌ ، قَالَ : فَأَخْرَجَ مِنْهُ كِتَابًا ، قَالَ : فَقَالَ عَبْدُ اللهِ : بَيْنَمَا نَحْنُ حَوْلَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَكْتُبُ ، إِذْ سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلاً : قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلاً يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ
Dari Abu Qabil, ia berkata: ketika kami sedang bersama Abdullah bin Amr bin Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kami sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu, yakni: Konstantinopel” (HR. Ahmad dan Hakim; shahih)
Konstantinopel telah dibuka delapan abad setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan hadits tersebut. Kota itu difutuhkan oleh Muhammad Al Fatih pada tahun 857 H (1453 M). Kota yang awalnya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks itu akhirya menjadi kota Islam setelah penduduknya berangsur-angsur memeluk Islam. Namanya pun kemudian diubah menjadi Islambul (Islam seluruhnya) dan kini terkenal dengan nama Istanbul.
Setelah memfutuhkan Konstantinopel, Muhammad Al Fatih memiliki satu cita-cita lagi yakni memfutuhkan Roma. Namun, ia wafat sebelum cita-cita itu tercapai. Dan sampai hari ini, Roma belum juga futuh.
Dalam kitab Mu’jam al-Buldan disebutkan bahwa Rumiyah (Roma) yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Roma yang kini menjadi ibukota Italia. Para ulama muta’akhirin juga sependapat bahwa yang dimaksud dengan Rumiyah adalah Roma, ibukota Italia saat ini.
Apakah setelah ini, tak lama lagi Roma akan bisa difutuhkan? Agaknya menarik jika dihubungkan dengan Visi 2023 yang dicanangkan Erdogan dan keinginan kembali Turki menjadi negara superpower sebagaimana Kekhilafahan Turki Utsmani. [Ibnu K/Tarbiyah.net]